“akhirnya
semua akan tiba
pada suatu hari
yang biasa
pada suatu ketika
yang telah lama kita ketahui
apakah kau masih
berbicara selembut dahulu?
memintaku minum
susu dan tidur yang lelap?
sambil membenarkan
letak leher kemejaku”
(kabut tipis pun
turun pelan-pelan di lembah kasih, lembah mendala wangi
kau dan aku tegak
berdiri, melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian
angin yang menjadi dingin)
“apakah kau masih
membelaiku semesra dahulu
ketika ku dekap
kau, dekaplah lebih mesra, lebih dekat”
(lampu-lampu berkelipan
di jakarta...