L

Header Ads
Tiny Star

Hati perempuan laksana danau

kau tak akan tahu isinya kalau hanya sekadar mendayung perahu dipermukaan

Perjalanan...

Bersamamu ternyata jalan ini lebih indah, meski kadang tak mudah

Ketika kau bertanya apa warna yang kusuka

ketahuilah, bahwa aku suka sekali warna langit ketika matahari hendak bersembunyi

Indah?

...dan surga jauh lebih Indah

Menurutmu mana yang lebih kuat antara karang atau ombak?

Bagiku Ombak lebih kuat sebab meski tahu akan pecah tetapi dia tetap memenuhi janji pada pantai

edisi Sakit Kepala

Ah.. sakit kepala dan pusing,, tapi ingin memaksaku menatap layar_ sekadar untuk berbagi sedikit kisah dan semoga bermanfaat.

Siang kemarin, seorang teman menelponku dan dari sanalah sakit kepala ini bermula tapi belum berakhir hingga kisah ini kutulis. Aku punya dua handphone, salah satunya smartphone yang katanya beradiasi tinggi sehingga untuk mengurangi dampaknya, kugunakan handsfree. Satu lagi handphone biasa yang kupikir tidak begitu berbahaya jadi nyaris satu jam kuhabiskan untuk berbincang dengannya tanpa handsfree atau alat bantu apapun, ternyata pikiran itu salah.. kurasakan dampaknya hingga detik ini.

Berikut masalah berkenaan dengan handphone yang baru saja kudapatkan dimesin pencari, jadi tulisan ini berasal dari berbagai sumber:

Sakit Kepala, Pusing-Pusing, Kehilangan Konsentrasi
Swedia. Riset yang disponsori industry ponsel terhadap 11.000 pengguna ponsel 4 – 5 kali sehari menghadapi risiko 3,6 x lebih besar terkena sakit kepala dari pada pengguna ponsel kurang dari dua kali sehari. Para pengguna juga menghadapi risiko 2,3 kali terkena pusing-pusing dan 5,4 kali terkena kehilangan konsentrasi dibanding non-pengguna. Orang-orang muda menghadapi risiko lebih besar, mereka yang berusia dibawah 30 tahun menghadapi risiko 3 – 4 kali lebih besar dibandingkan pengguna yang lebih tua.

Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan handphone adalah sejenis gelombang microwave yang termasuk jenis radiasi non-ionisasi dan levelnya tergolong rendah / low level radiation. Dari puluhan kajian ilmiah yang telah dilakukan sampai sekarang ini, belum terdapat bukti ilmiah hasil olahan kajian yang skala cakupan dan secara komprehensif dapat meyakinkan bahwa efek radiasi non-ionisasi pada pemakaian handphone berakibat serupa dengan efek pancaran radiasi gelombang elektromagnetik jenis ionisasi yang telah dinyatakan positif sebagai salah satu penyebab tumor otak atau pun kerusakan DNA pada sel jaringan tubuh manusia.

Beberapa Penemuan di berbagai negara tentang Bahaya-bahaya penggunaan ponsel :

Memanaskan Otak dan Kulit
·         Di Inggris. Ponsel dapat membuat panas otak sehingga mengganggu fungsinya. Sebuah kajian yang telah diterbitkan di Inggris tahun lalu, mengungkapkan tingkat paparan (exposure) gelombang dari ponsel yang ditempelkan di dekat telinga atau bagian badan tertentu lebih besar daripada tingkat paparan dari stasiun ponsel terhadap seluruh badan.
·         Di Swedia. Sebuah studi menunjukkan peningkatan rasa/sensasi panas sebesar 48 kali terhadap telinga, muka dan kepala dari pengguna ponsel. Di Swedia juga dilaporkan pada tahun 2006 bahwa kita memiliki risiko 240 persen lebih besar terkena kanker otak berbahaya, tepatnya di bagian kepala yang berdekatan dengan telinga yang sering digunakan untuk bertelepon. Penggunaan ponsel meningkatkan risiko terkena tumor otak sebesar 2,5 kali. Anak-anak yang tulang tengkoraknya lebih tipis dan otaknya lebih kecil menghadapi risiko lebih besar.
Australia. Tikus percobaan yang terkena radiasi ponsel selama 18 bulan, menghadapi tingkat risiko dua kali lipat terkena kanker.
·         Di Rusia. Ponsel dapat meningkatan suhu permukaan kulit sampai 4,7 oC yang dapat mengarah ke timbulnya kangker kulit. Di Inggris, ditemukan seorang pengguna ponsel yang meninggal karena tumbuhnya sel-sel kanker pada permukaan kulit yang sering bersentuhan dengan ponsel.
·         Di USA. Pengguna bersat ponsel mengalami penurunan hormone melatonin yang amat penting untuk mencegah berkembangnya sel-sel kangker.
·         Di Austria Perokok pengguna ponsel punya risiko lebih besar terkena kangker dibanding pengguna ponsel non perokok.




Berikut adalah tips yg bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak radiasi ponsel :
1.   Sebaiknya jgn mengaktifkan ponsel dekat bayi atau anak,karean dampak radiasinya lebih besar pada anak drpd dewasa
2.     Gunakan peralatan tambahan seperti headset/earphone untuk mengurangi paparan radiasi,meskipun tidak 100% menguranginya. Atau gunakan fasilitas loudspeaker.
3.      Usahakan memposisikan ponsel jauh dari tubuh
4.   Kurangi berbicara banyak pada saat menggunakan ponsel, karena radiasi lebih banyak dipancarkan saat anda berbicara dan mengirim sms daripada saat mendengarkan/menerima sms.
5.     Sebisa mungkin menggunakan sms dari pada menelepon untuk mengurangi aktifitas radiasi
6.  Pada area dg sinyal lemah,maka radiasi yg dipancarkan semakin kuat, sebaiknya hindari menggunakan ponsel saat sinyal lemah.
7.    Pelindung/casing tambahan justru bisa membuat signal terperangkap dan memancarkan radiasi yg lebih kuat.
8.      Hindari memberikan ponsel pada anak-anak, matikan signal telepon apabila anak menggunakan/memegang ponsel
9.   Bagi ibu-ibu yg hamil dan menyusui jg sebaiknya mengurangi penggunaan ponsel untuk menghindari efek yg tidak baik untuk kesehatan janin dan bayi anda.

Sudah ya_ sekian tulisan kali ini,, maklumi jika comot2 dari lapak tetangga: efek sakit kepala.

Marry Your Daughter

Sir, I'm a bit nervous
'Bout being here today
Still not real sure what I'm going to say
So bear with me please
If I take up too much of your time,

See in this box is a ring for your oldest
She's my everything and all that I know is
It would be such a relief if I knew that we were on the same side
Very soon I'm hoping that I...
Can marry your daughter
And make her my wife
I want her to be the only girl that I love for the rest of my life
And give her the best of me 'till the day that I die, yeah

I'm gonna marry your princess
And make her my queen
She'll be the most beautiful bride that I've ever seen
Can't wait to smile
When she walks down the isle
On the arm of her father
On the day that I marry your daughter

She's been hear every step
Since the day that we met (I'm scared to death to think of what would happen if she ever left)
So don't you ever worry about me ever treating her bad
I've got most of my vows done so far (So bring on the better or worse)
And tell death do us part
There's no doubt in my mind
It's time
I'm ready to start
I swear to you with all of my heart...
I'm gonna marry your daughter
And make her my wife
I want her to be the only girl that I love for the rest of my life
And give her the best of me 'till the day that I die, yeah
I'm gonna marry your princess
And make her my queen
She'll be the most beautiful bride that I've ever seen
I can't wait to smile
As she walks down the isle
On the arm of her father
On the day that I marry your daughter
The first time I saw her
I swear I knew that I say I do
I'm gonna marry your daughter
And make her my wife
I want her to be the only girl that I love for the rest of my life
And give her the best of me 'till the day that I die
I'm gonna marry your princess
And make her my queen

She'll be the most beautiful bride that I've ever seen
I can't wait to smile
As she walks down the isle
On the arm of her father
On the day that I marry your daughter

meracau

Pfffth_ akhir-akhir ini sering sekali saia menulis tentang perasaan dengan topik: cinta dan kesedihan. Jiahahaha.. saia sedang jatuh cinta sekaligus patah hati? Bukan-bukan..saia sedang merasakan sebentuk perasaan yang selama ini tidak saia sadari karena nyaris semua teman-teman mengatakan bahwa saia tidak punya perasaan sejenis itu dalam hati ini (memilukan sekaligus memalukan). Hari ini saia tegaskan,, saia tau rasanya sedih dan bahagia karena cinta.. hkhkhk *evillaught

Eniwey_ saia (meng)harus(kan diri untuk) tahu jenis rasa seperti itu, n how?? Tentu saja dengan rajin membaca dan rajin menuliskannya sehingga saia bisa terlibat lebih dalam dengan ‘cinta’.. hahaha_ cinta euy, kira-kira berapa sepaket? Kudu tau harganya dulu kan ya? Kalau duit gak nyampai_ boleh lah saia pesan setengahnya sadja *memangnya paket lebaran murah **tepok jidat

Nah_nah.. sejujurnya mendekati akhir tahun, ada banyak teman yang akan dan sudah menikah, hal itu membuat saia patah hati?? Hey…! Tentu saja tidak. Saia turut bahagia karena mereka telah berani untuk memilih jadi dewasa *sambil menyeka air mata: Haru

Lalu bagaimana dengan saia? Hihihi_ sebuah pertanyaan yang seharusnya diajukan kepada Tuhan, bukan kepada saia. Dulu, saia dengan entengnya bertanya pada senior “kapan wisuda kak?” dan ketika saia diajukan pertanyaan ‘enteng’ yang sama.. rasanya beraaaaaaat sekali (Cuma sekali?? Setelah itu? Enjoy aja_ apa urusannya saia mau wisuda atau tidak). Masih dulu, mudah sekali saia bertanya “kapan rencana nikah kak? Nunggu apa lagi sih?” dan sekarang, pertanyaan itu memantul pada saia,, ternyata tidak mudah untuk menjawabnya sehingga saia kembalikan pada-Nya, bukankan semua ini milik-Nya dan kepada-Nya lah dikembalikan.. atau bahasa kerennya: Innalillahiwainnailaihiraji’un. *salam

Teringat udin dan noceng.. dua kawan yang tidak bisa dibilang waras. Mereka adalah penyebab nyata mengapa tahun ini saia dengan giatnya berbagi kisah tentang cinta dan penantian (backsound: wali, cari jodoh) dengan iming-iming sebuah teddy bear dan doraemon big saiz,, pencarian kami dimulai. Seriuskah?? Ah.. sudah pernah saia bilang bukan_ Mereka tidak bisa dibilang waras jadi perlombaan ini hanya untung-untungan sambil terus berusaha menggapai jodoh di tangan tuhan. Hahaha.. kenapa jadinya seolah kami terlalu jelek sehingga berlomba untuk mencari pasangan untuk menikah?? Sejatinya, sini saia beritahu:: kami itu terlalu cantik dan terlalu mandiri,, sehingga banyak yang menyerah sebelum berjuang (baca: patah hati duluan_ red). Kan sudah pernah juga dikatakan oleh Rasulullah bahwa yang berlebihan (terlalu) itu tidak baik. Tapi kami tetap bersyukur bahwa kami cantik dan mandiri.

The last.. tetap semangat udin n noceng_ saia paham sekali apa yang kalian rasakan.

tentang sebentuk kejujuran

Malam larut dalam sunyi, kantuk yang tadi berhasil membuatku lelap kini pergi entah kemana, pun aku tidak berniat lagi untuk tidur.

Sebuah sakit menganga disini.  Ah..apa yang bisa kubanggakan dari kejujuran? Sebuah sumpahkah? Yang dengan nama-Nya kepercayaan itu baru mampu meruncing? Aku bersedia dimarahi, dibentak-bentak atau apalah yang mampu membuat rasa bersalahku sedikit berkurang, tapi aku keberatan jika aku harus bersaksi atas nama-Nya untuk sebuah kesalahan yang jujur kuakui.

Sejak dulu aku memang bandel, semua guruku tau betapa nakalnya gadis kecil yang tidak pernah bisa diam ditempat duduk ini. Nyaris catatan panggilan keruang guru (sebab dulu tidak ada ruang BK) sudah kutulis sejak kelas 1 SD,, dan terus bertambah hingga menamatkan pendidikan berseragam. Tapi sejauh itu, selalu jujur kuakui setiap kesalahan yang kuperbuat. Guru pertamaku pernah berkata “bahwa kebohongan itu seperti lingkaran setan,kau tidak akan pernah menemukan ujungnya”, meski ketika itu aku tidak begitu paham tentang gambaran lingkaran setan tapi minimal aku takut untuk berbohong sebab dalam imajinasi kecilku, satu setan saja sudah menakutkan,, apalagi mereka melingkar.

Hm.. dan aku baru menyadari, betapa lemahnya kepercayaan yang kudapatkan selama ini, malangnya aku tidak tau kapan kepercayaan untukku itu akan menguat, padahal nanti akan ada banyak celah yang mungkin membuatku tersudut sehingga membutuhkan sebentuk kepercayaan yang bisa kugenggam tersebab kejujuran yang berusaha kutanam dari sekarang. Terbayangkah jika suatu kali nanti aku berada diposisi Aisyah bint Abu Bakr? dan beliau dibela oleh Rabb-nya, lalu bagaimana denganku nanti? Siapa yang akan membelaku jika dari sekarang saja, dari masalah kecil itu saja.. aku sudah harus bersumpah atas nama-Nya bahwa aku jujur.

Malam kian larut dalam sunyi yang berangsur pergi, terdengar bacaan surat cinta-Nya dari mesjid dikejauhan.. kantuk yang tadi pergi entah kemana, kini masih belum kembali.


Rahasia dua lelaki


Dari balik tabir, kudengarkan wanita itu bicara
mengisahkan pengalaman yang akan menjadi guru

“aku bertemu dua lelaki”, dia memulai cerita
dengan suara lembut, riang, sekaligus sendu
aku menerka demikian pula wajahnya

“kurasa dua-duanya mampu membuatku tak bisa menolak
jika mereka punya kehendak”

“oh ya?”, kudengarkan sambil dalam hati mengucap “Rabbi..”

“lelaki pertama berparas titisan yusuf,
hartanya warisan sulaiman, gagahnya serupa musa”
wanita itu berhenti, sejenak menghela nafasnya

aku menggigit bibir dan mendalamkan tundukku

“dan tahukah kau”, suaranya cekat kini,

“setelah bicara padanya, aku pulang terpesona
merasa telah berjumpa dengan lelaki paling rupawan
bercakap dengan insan paling bijaksana”

aku tak ingin tahu lebih banyak,
jadi kutanyakan padanya tentang lelaki kedua
dan sepertinya dia tersenyum

“seusai berbincang dengan lelaki kedua”, katanya
“aku pulang dengan bahagia, merasa penuh pesona
merasa menjadi wanita paling jelita
merasa diriku perempuan paling cendikia”

“jadi di antara mereka”, tanyaku sambil mengepalkan jemari

“siapa yang lebih tampan, siapa yang lebih mengagumkan?”

kurasa dia tersenyum lagi, menertawakanku barangkali

“laki- laki pertama lebih mencintai dirinya sendiri
dia bersukacita saat menebarkan pesona
dia bahagia ketika banyak hati memujanya”

“laki-laki kedua mempesona bukan karena dirinya
daya pikatnya ada pada perhatiannya, yang membuatku
merasa ada, merasa bermakna, merasa berharga”

“jadi”, aku menyimpulkan perlahan, “kau memilih yang kedua?”

dia tersenyum lagi, “aku telah mendapatkan yang ketiga”

“laki-laki suci; yang memuliakanku dengan menikahiku
dia menjaga kesuciannya dengan pernikahan
dia menjaga pernikahannya dengan kesucian
dia berupaya untuk mempunya pesona lelaki pertama, tanpa mengumbarnya
dia belajar memiliki pesona lelaki kedua untuk mengagungkan isterinya
meski jauh dari sempurna, dia mengingatkanku pada sabda Sang Nabi;
sebaik-baik lelaki adalah yang paling memuliakan perempuan”

aku tersenyum kini, “tunggu, apakah engkau ini isteriku?”
sepenuh cinta,
Salim A. Fillah 

Namamu, sang Rasul


Dulu aku bertanya, mengapa namamu yang berulangkali disebutNya
dan kisahmu yang bertebar merambah hampir tiap surah
bahkan Allah menetapkan; kau terkisah untuk menguatkan jiwa
hati dan rasa seorang Nabi penutup masa

ya, kini aku tahu.. betapa tak mudah menjadimu hai Musa
mengemban risalah dalam keadaan yang serba tak sempurna
kau tak fasih bicara, sulit berkata-kata
dan sebab khilaf masa lalu, kau tersalah membunuh
maka saat wahyu turun, air matamu menitik, tubuhmu berpeluh
dalam kesadaran akan beratnya beban, kau mengeluh
“bicaraku gagap, lidahku kelu, aku takut mereka akan mendustakanku..
dan pada mereka aku berdosa sungguh, aku takut akan dibunuh”

ya, kini aku tahu, sungguh tak mudah menjadimu
sebab dalam keterbatasan itu, Allah berikan untukmu lawan penuh kuasa
perbendaharaannya kaya, kerajaannya luas, tentaranya perkasa
punggawanya setia, lagi taat buta
mengaku tuhan tertinggi, dia merasa berkuasa atas hidup dan mati
dan kau.. kau terhutang budi masa kecil padanya
dan tahukah kau duh Musa, kelak kaum yang kau pimpin
yang kau bimbing bebas dari perbudakan tiran
yang menyaksikan sejuta kuasa Allah menaungi mereka
akan berlomba membangkangi Allah dan mendurhakaimu?
malam ini kususuri kisahmu, dan aku takjub atas takdirNya, masa lalumu tak sempurna
kau terpilih memikul risalah suci, dan kau didustakan
sedang Muhammad dipilihNya dari pribadi yang terjaga sempurna
dia memikul risalah dengan gelar al amin yang masyhur sudah
tapi diapun tetap didustakan
mungkin sebab itulah kisahmu selalu menjadi penguat hatinya
di saat-saat berat, Muhammad mengenangmu dan melirihkan gumam
“semoga Allah menyayangi saudaraku Musa..
sungguh ia dicobai lebih menyakitkan dari ini”
malam ini duhai Musa, kususuri kisahmu

aku tersenyum, alhamdulillah, kau membuatku merasa
beban-beban da’wah ini hanyalah seberkas kapas
tapi di sisi lain, menelisik ceritamu, mataku basah
“ahh.. surga, rasanya masih jauh, sangat jauh..”

sepenuh cinta,

senyumlah dik

Pudar,
Nyaris tak kutemui lagi kamu yang biasa cerewet dengan sejuta hal yang bisa membuatmu tertawa
Kemana semua itu cinta?
Kamu bukan lagi gadis kecil dengan senyum sederhana yang kusuka

Pelik,
Jawaban singkatmu dengan mata berkaca
Hal apa yang menggerusmu sayang?
Aku rindu kamu dengan keriangan yang apa adanya