L

Header Ads
Tiny Star

Hati perempuan laksana danau

kau tak akan tahu isinya kalau hanya sekadar mendayung perahu dipermukaan

Perjalanan...

Bersamamu ternyata jalan ini lebih indah, meski kadang tak mudah

Ketika kau bertanya apa warna yang kusuka

ketahuilah, bahwa aku suka sekali warna langit ketika matahari hendak bersembunyi

Indah?

...dan surga jauh lebih Indah

Menurutmu mana yang lebih kuat antara karang atau ombak?

Bagiku Ombak lebih kuat sebab meski tahu akan pecah tetapi dia tetap memenuhi janji pada pantai

Puasa..

Aku diam, mendengar pembelaan dari temanku ketika rekan kerja kami mengoloknya, ah..mungkin cuma candaan biasa tapi kulihat membekas dihatinya.

“mereka bercanda” ujarku suatu kali ketika dia bercerita.

“terlalu sering” jawabnya singkat.

“tak perlulah lagi aku berpuasa, jika mereka menilai seperti itu” gumamnya pelan.

Aku tersenyum “jadi kamu puasa untuk mereka?”

“bukan.. bukan itu maksudku” kudengar dia menghela nafas berat.

“kenapa kamu melaksanakan puasa nabi daud?” tanyaku selang beberapa lama.

“aku ingin sehat.. selain pahala, tentu saja” matanya berbinar.

“baiklah, lalu kenapa terusik dengan pernyataan dan pertanyaan mereka?” kutatap dia tepat di retina.

“ya.. kenapa mereka berfikir bahwa puasaku untuk tujuan mendapatkan jodoh, kenapa mereka berfikir bahwa puasaku adalah memperoleh suatu permohonan, atau.. mereka berfikir aku tengah bernazar mendapatkan sesuatu” kalimatnya penuh emosi.

“kamu tidak sedang berfikir bahwa malaikat mencatat ibadahmu sesuai persangkaan mereka, bukan?”

“ya.. tidak” dia tertunduk.

“hm.. untuk ibadah yang spesial, butuh niat yang spesial juga, teman”

Hening memeluk kami beberapa lama

“apa keutamaan puasa nabi daud?” ujarku lagi

Dia tersenyum “kata imam bukhari,, rasulullah bilang.. ‘Sholat yang paling disukai Allah adalah sholat Daud dan puasa yang paling disukai Allah adalah puasa Daud. Dia (Daud) tidur seperdua malam, bangun di sepertiganya, tidur lagi di seperenamnya dan berpuasa sehari serta berbuka sehari’..”

Aku mengangguk “jadi apa ganjarannya?”

Senyumnya makin terlihat sempurna “puasa nabi daud lebih utama dari pada puasa tiga hari dalam sebulan yang pahalanya seperti puasa sepanjang masa. Ia lebih utama juga dari puasa arafah yang ganjarannya adalah dihapuskan seluruh dosa kecilnya selama setahun sebelumnya” dia berhenti sejenak, “tapi tidak dijelaskan secara difinitif apa sebenarnya ganjaran puasa ini” tawa kecilnya terdengar.

“kalau begitu.. yang kamu butuhkan adalah menjaga niat itu agar tetap ikhlas mengharap ridha-Nya. Dan Abaikan semua hal yang melemahkan itu” ujarku diiringi anggukannya.

influence? steadiness?

Beberapa hari yang lalu, seorang teman berkata tentang tipe komunikasi,, katanya saya memiliki tipe influence atau dominant.. sedangkan dia steadiness..

Sayangnya dia tidak menjelaskan apa itu, sebab katanya penjelasannya terlalu panjang. Hm.. ya sudahlah.. hari ini saya bunuh rasa penasaran itu dengan bertanya pada mesin pencari. Dan,, ketemu_ hehe.. mari kawan_ saya bagi penjelasannya:
Menurut Marston ada 4 tipe (komunikasi) kepemimpinan. DISC. Dominance, Influence, Steadiness, Compliance. 
Tipe D atau Dominance, cenderung mengatasi situasi, kaya akan inisiatif, suka tantangan, tidak suka status quo, tegas, memiliki hasrat kuat untuk mencapai prestasi tinggi, tidak suka neko-neko, dan lebih berorientasi pada tugas. 
Tipe I atau Influence, gemar berinteraksi sosial, memilikisense of humor tinggi, menghormati sesama, penuh optimisme, dan suka dihormati, masalah apapun yang dihadapinya diyakini pasti akan selesai serta selalu minta pendapat kalau akan melaksanakan sesuatu.
Tipe S atau Steadiness, bercirikan loyal, suka melayani orang, cinta damai, rileks namun pekerja keras, bertindak dan komunikasi tidak langsung, lamban dalam mengambil keputusan, dan tidak suka konfrontasi. Mereka sering dijuluki merpati (dove)
Tipe C atau Compliance selalu berpedoman pada hukum, penuh aturan, dan ia juga takut kalau melenceng dari prosedur yang ada. Serba kaku tipe pemimpin seperti ini. Orangnya tidak luwes, dan terlalu berhati-hati dalam bertindak. Sehingga, terkadang karena kehati-hatian itu malah tidak memberikan progres tersendiri. Baik itu progres pada internal ataupun eksternal. Biasanya dijuluki objective thinker karena selalu mencari bukti dan fakta.


Nah.. ada lagi nie yang lebih lengkap:
Dominance Style
Orang-orang yang masuk dalam model ini adalah mereka yang suka mengendalikan lingkungan mereka, serta senang menggerakkan orang-orang di sekitar mereka.
Mereka adalah jenis pribadi yang suka to-the-point, tidak bertele-tele. Mereka juga senang mengambil peran penting, pembuat keputusan, problem solver, dan melaksanakan berbagai hal. Mereka cenderung menyukai posisi sebagai leader.
Meskipun demikian, ketika menjadi leader, mereka cenderung akan menjadi pemimpin yang otoriter, demanding, dan kurang memiliki kesabaran serta empati pada bawahan.
Ketika orang-orang dari model ini termotivasi secara negative, mereka dapat menjadi seorang pembangkang (rebels). Mereka juga tipe orang yang cepat menjadi bosan dengan suatu rutinitas. Mereka juga kurang suka dengan detil, karena pada dasarnya mereka cenderung tipe yang suka dengan big-view picture dan visioner. Orang dengan tipe D ini juga adalah orang yang menyukai tantangan dan berani mengambil resiko.
Untuk menciptakan lingkungan motivasi yang benar pada model kepribadian seperti ini, kita perlu memperhatikan hal berikut:
1.     Pesan harus jelas, dan langsung pada pokok pembahasan ketika kita berinteraksi dengan model kepribadian seperti ini.
2.    Hindari hal-hal yg terlalu pribadi atau berbicara terlalu banyak yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan.
3.  Biarkan mereka tahu apa yang anda harapkan dari mereka. Jika anda harus mengarahkan mereka, berikan mereka kesempatan untuk mengambil keputusan dan berada dalam kendali.
4.    Terimalah kebutuhan mereka untuk variasi dan perubahan. Jika mungkin, berikan tantangan-tantangan baru, juga kesempatan untuk mengarahkan yang lain.

Influence Style
Orang-orang dengan model ini adalah mereka yang suka bergaul dengan orang lain, ekstrovert, dan senang berada pada lingkaran pertemanan yang luas. Mereka benar-benar menikmati berada bersama teman-temannya. Mereka tidak suka menyelesaikan sesuatu atau bekerja sendirian (single fighter). Sebaliknya, mereka lebih suka berhubungan dan bekerja dengan orang-orang daripada sendirian.
Orang-orang dengan model ini juga memiliki empati yang tinggi terhadap orang lain, dan mudah melibatkan perasaan ketika menjalankan aktivitasnya. Mereka pada dasarnya orang yang penuh optimisme, antusias, dan cenderung memiliki sifat dasar yang riang. Meskipun demikian, mereka bukan orang tepat ketika harus mengerjakan tugas-tugas yang menuntut ketelitian tinggi seperti akuntansi dan keuangan. Pada sisi lain, mereka dapat menjadi best promotor untuk gagasan-gagasan baru.
Untuk memberikan motivasi bagi mereka, kita bisa melakukan hal-hal berikut:
1.     Berikan waktu anda untuk berinteraksi dan mendengarkan aspirasi mereka.
2.    Sediakan tugas dimana mereka memiliki kesempatan untuk membangun relasi dan berhubungan dengan orang lain dari beragam latar belakang
3.    Berikan bimbingan dan arahan yang jelas – termasuk deadline, sebab tanpa panduan ini mereka sering akan “ngelantur” dan tidak mampu menyelesaikan perkerjaan dengan tepat waktu.

Steadiness Style
Orang-orang dalam model ini cenderung introvert, reserve, dan quiet. Mereka adalah orang-orang yang lebih suka melakukan sesuatu secara sistematis, teratur dan bertahap. Mereka juga cendrung menyukai sesuatu yang berjalan dengan konsisten, dapat diprediksi dan lingkungan kerja yang stabil dan harmonis. Orang-orang dalam model ini juga tergolong pribadi yang sabar, dapat diandalkan dan cenderung memiliki loyalitas yang tinggi.
Pada sisi lain, mereka termasuk golongan yang kurang menyukai perubahan yang radikal dan bersifat mendadak. Juga cenderung terpaku pada sistem yang sudah berjalan; dan karena itu kurang terdorong untuk melakukan inovasi yang bersifat radikal. Ketika mereka mengalami demotivasi, mereka cenderung akan menjadi orang yang kaku, resisten dan kemudian melakukan perlawanan secara pasif.
Untuk menciptakan iklim yang positif kepada orang-orang dengan model steadiness, kita bisa melakukan hal berikut:
1.     Berikan mereka kesempatan untuk bekerja sama dalam tim untuk mencapai hasil yang diinginkan.
2.    Berikan arahan-arahan yang spesifik dan sistematis.
3.    Ketika melakukan perubahan, pastikan dengan prosedur yang sistematis, langkah-demi-langkah dan yakinkan bahwa kekhawatiran dan kecemasan mereka tidak akan terjadi. Mereka butuh rasa aman.
4.    Yakinkan mereka bahwa anda telah telah berpikir matang sebelum memutusakan perubahan. Berikan mereka kesempatan atau ruang untuk menyelesaikan masalah jika terjadi secara bertahap.

Conscientiousness Style
Orang-orang dalam kategori ini termasuk pribadi yang menekankan akurasi dan ketelitian. Mereka cenderung menyukai sesuatu yang direncanakan dengan matang dan bersifat menyeluruh. Mereka juga cenderung suka dengan pekerjaan yang mengacu pada prosedur dan standar operasi yang baku. Orang-orang dalam kategori ini adalah pemikir yang kritis dan suka melakukan analisa untuk memastikan akurasi.
Pada sisi lain, karena cenderung terfokus pada keteraturan, pribadi dalam model ini cenderung skeptis terhadap gagasan-gagasan baru yang radikal. Mereka juga agak enggan menerima proses perubahan yang mendadak. Ketika mereka termotivasi secara negative, mereka akan menjadi sinis atau sangat kritis.
Perlakuan yang optimal untuk orang-orang dalam model ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan tugas dimana terdapat kesempatan bagi mereka untuk mendemonstrasikan keahlian mereka.
2.    Memberikan tugas yang menuntut akurasi dan ketelitian
3. Memberikan tugas yang membutuhkan perencanaan yang matang dan bersifat komprehensif
4.    Ketika memberikan instruksi, harus disertai dengan data dan argumen yang rasional dan disajikan secara sistematis.

Nah.. setelah saya pikir-pikir dari penjelasan panjang diatas.. saya lebih suka Dominance Style (lebih tepat rasanya) saya lebih nyaman bekerja sendiri, gak suka melibatkan perasaan dalam aktivitas, dan point penting yang 'gak banget' adalah: saya suka perkerjaan dengan ketelitian tinggi seperti akuntansi dan keuangan.

Let It Flow..

Petang di kota bengkuang.
“sedang apa?” tanyaku padanya diseberang.
“rehat, menunggu adzan magrib sepulang kerja sambil minum teh” penjelasan cukup panjang.
“hm.. aku suka seseorang” ujarku ragu-ragu.
“bagus.. perempuan mana?” tawa tertahan miliknya kuabaikan.
“Alfa.. kau mengenalnya..” kudengar  dia tertawa dan kemudian batuk, cukup lama..
“ah.. air teh mengalir dari hidungku, sakit..” aku diam
“ini pertama kali,, setelah 25 tahun berjalan tanpa ada perkembangan” ujarnya berapi-api, “bagaimana mungkin??” lanjutnya sangsi.
“sudah.. aku hanya ingin mengabarkan itu, ayo bersiap untuk maghrib..” segera kututup telpon sebelum dia sempat berkata apa-apa.

**

“apa dia orangnya? Dia yang akan dikenalkan pada orang tuamu?” tanyanya tergesa sesaat setelah telpon kuangkat.
“jangan bodoh.. kita tidak hidup didunia dongeng, yang semua bisa diwujudkan dengan simsalabim”
“apa salahnya mencoba?”
“kenapa kau semangat sekali?” tanya itu akhirnya keluar juga, sebab setelah tiga rakaat tadi, dia langsung menghubungiku kembali.
“bagaimana tidak, ini keajaiban kawan. Kukira kau tidak akan pernah menyukai laki-laki” tawanya menyebalkan.
“bukankah orang tuamu meminta agar menantu mereka datang secepatnya, ayolah.. bawa dia saja” bujuknya lagi setelah puas tertawa. Sudah dapat kubayangkan dua tanduknya muncul ketika itu.
“tidak.. sudah kukatakan padanya bahwa kami harus menjaga jarak” aku yakin tanduknya memerah.
“kenapa? Lelucon macam apa itu..!” ujarnya setengah berteriak. Mungkin kali ini telinganya mulai berasap..
“hahaha.. bukankah itu keren kawan? Menjaga hati” giliranku tertawa.
“kapan kamu berhenti jadi orang aneh..” gerutunya.

**

Menjelang pergantian hari..
“apa lagi?” tanpa salam kuangkat telpon.
“ketus sekali..”
“ehm.. ada apa sayang? Menghubungiku selarut ini..” kudengar dia terkekeh
“he..he.. aku penasaran, kenapa kamu memutuskan untuk menjaga jarak? Menjaga hati? Waktu dalam kesibukan, akan berlalu dengan cepat kawan”
Giliranku terdiam.. dia benar, akhir tahun akan segera datang.
“ya.. dan karena itulah”
Dia tidak bersuara,menunggu kalimatku selanjutnya.
“aku tidak yakin dia bersedia, aku tahu si perfeksionis butuh banyak persiapan sebelum menyatakan sanggup untuk menikah, aku mungkin tidak punya cukup waktu untuk menunggu itu.. dan sebenarnya point penting dari keputusan itu adalah.. baginya aku hanyalah teman biasa, tidak lebih”
“bagaimana kau tahu?”
“aku tahu..!”
“kau pikir melupakan itu mudah?”
“mudah-mudahan mudah..” jawabku tertawa.
“kau masih saja keras kepala, bahkan disaat waktumu tidak banyak tersisa”
“ha..ha.. let it flow, akan kupertahankan keyakinan pada-Nya bahwa Dia sudah merancang skenario untuk bertemu dengan jodohku, dan aku tidak ingin mengacaukan jalan cerita itu hanya karena ketergesaan..”

aku suka dia

Aku suka dia? Ah.. kegilaan macam apa ini,, bagaimana mungkin perasaan itu mampu menyelinap disetiap komunikasi kami, dan aku baru menyadarinya sekarang..! menyadarinya ketika ada seorang laki-laki lain yang berkata bahwa dia menyayangiku dan tiba-tiba aku teringat dia.

Hm.. kuperiksa kembali hati yang sibuk dengan pekerjaan menumpuk setiap harinya, hati yang sengaja kusibukkan.. agar sebuah tanya yang aku tak tau jawabannya bisa memudar seiring dengan letih yang kujumpai disetiap petang sepulang kerja. Dan ah,, benar ternyata ada dia disana.

Dia.. sudah lama aku mengenalnya, sejak bulan keempat ditahun pertama kuliah. Dan kini,, tepat ketika aku mulai nyaman bercerita banyak hal padanya, aku menyadari bahwa ada rasa yang tidak biasa. Ini salah, waktunya tidak tepat.. aku tidak ingin jatuh cinta, sungguh aku tidak ingin jatuh cinta sebelum bertemu dengan sosok yang namanya memang dituliskan-Nya untukku, aku tidak ingin jatuh cinta selain pada laki-laki yang telah mengambil tanggung jawab dari ayahku.

Sepanjang malam, bercengkerama sendiri dengan hatiku. Aku harus membunuh perasaan itu semampuku, harus..! dan segera..! tapi sedapat mungkin tidak kentara..! aku jelas malu jika ketahuan menyukainya.

Tuhan,, izinkan aku menghindarinya dengan alasan ringan yang kubuat. Sejenak saja.. hingga hatiku kembali rapi untuk dia yang aku ditugasi patuh. Meski ternyata berat melewati hari pertama, tapi tidak apa, akan ada hari pada bilangan selanjutnya dimana aku berhasil: entah membunuh perasaan itu atau menanamnya kembali untuknya.