Desember
tanggal 1
Beberapa
hari belakangan aku kacau sekali,, paling parah tadi pagi: aku sudah bangun
sejak jam empat dan mandi pagi jam setengah delapan,, sebab hari ini aku masuk
kerja jam 9. Kupikir rentang waktu tersebut sudah cukup untuk mengumpulkan
kesadaran yang diperlukan untuk terjaga.. setelah sebelumnya menyuci pakaian
dan menyetrika baju yang sudah kucuci kemaren. Kutenteng keranjang sabunku
menuju kamar mandi, dan ritual yang setiap pagi kulakukan dimulai. Aku tersadar
ketika busa dari bath sponge yang kugunakan tidak seperti biasa, kali ini
busanya lebih kecil dan licin sekali dikulit, kesadaranku mulai terisi penuh
ketika mencium baunya,, yaph.. aku bukannya menuangkan sabun cair pink milikku
malah menuangkan shampo biru yang jelas-jelas kemasannya berbeda.
Sampai
di kantor, aku langsung keruangan.. sedikit redup sebab diluar hujan mulai
turun perlahan. Duduk sendirian dibelakang meja tanpa melakukan apapun, aku
blank.. hingga seseorang mengetuk pintu, “kenapa lampunya tidak dinyalakan kak?”
sapa OB tersebut dan menunggu reaksiku. “heh?? Ada lampu ya?” tanggapan paling
konyol yang harusnya tidak kusampaikan. Si OB terdiam dan menekan saklar,, “ada
kak” jawabnya tidak kalah polos.
Tidak
lama berselang, beberapa teman kerja mulai berdatangan.. salah seorang bertanya
penasaran, “hey.. apa yang kamu lakukan disini hari ini? Bukankah harusnya kamu
di cabang Sutomo?” aku mengerjap,, mengingat kembali jadwal kerjaku yang
berpindah-pindah di empat lokasi cabang,, dan dia benar, jadwalku tidak disini.
Jarum
jam di tanganku menunjukkan 10.10,, masih panjangkah hari ini??