L

Header Ads
Tiny Star

Hati perempuan laksana danau

kau tak akan tahu isinya kalau hanya sekadar mendayung perahu dipermukaan

Perjalanan...

Bersamamu ternyata jalan ini lebih indah, meski kadang tak mudah

Ketika kau bertanya apa warna yang kusuka

ketahuilah, bahwa aku suka sekali warna langit ketika matahari hendak bersembunyi

Indah?

...dan surga jauh lebih Indah

Menurutmu mana yang lebih kuat antara karang atau ombak?

Bagiku Ombak lebih kuat sebab meski tahu akan pecah tetapi dia tetap memenuhi janji pada pantai

Atjeh

Inilah negeri yang penduduknya tergolong ramah untuk sebuah ibu kota provinsi, mereka dapat segera mengenali warga baru sambil menghadiahkan senyuman selamat datang, dapat segera akrab pada pertemuan pertama dan bertanya tentang betah tidaknya aku di kota ini pada pertemuan selanjutnya. ah.. bagaimana aku tidak betah berada di lingkungan menyenangkan, tetangga yang kerap mengantarkan makanan yang mereka buat dan tidak pernah merasa berat untuk membersihkan terasku yang dikotori oleh ayam mereka, aku saja yang merasa segan ketika mereka membawa sapu dan menarik slang air ke terasku.

inilah negeri yang beberapa tahun silam dijadikan Daerah Operasi Militer (DOM), aku tidak habis pikir, bagaimana bisa pemerintah republik ini memberlakukan 'kebijakan' itu di daerah yang penduduknya taat beragama, daerah yang jangan harap bisa berbelanja ketika maghrib tiba sebab semua toko tutup hingga isya, daerah yang nyaris semua penduduk wanitanya mengenakan penutup kepala (jika menemukan perempuan dengan rambut digerai, maka boleh jadi itu non muslim atau pendatang).

inilah negeri yang beberapa tahun silam disapa gelombang besar, kata tetanggaku: "pembersihan" sebab ketika itu syariat islam sudah mulai luntur dikalangan muda, hm.. kupikir benar mengingat beberapa keajaiban yang terjadi ketika itu serta melihat kenyataan sekarang.

inilah negeri yang bagi kebanyakan orang akan berfikir dua kali untuk berkunjung kesini, hehe,, andai mereka tahu bahwa daerah ini tidak seperti yang gencar diberitakan oleh media, tidak seperti yang pernah dianggap pemerintah pusat sebagai pemberontak, mereka yang memerintah tentu lupa bahwa daerah ini pernah menyumbangkan emas dan uang sebanyak gunung seulawah untuk ibu kota negara pasca kemerdekaan, daerah ini pula yang memiliki banyak pejuang pejuang wanita yang hebat yang disamarkan dalam buku sejarah di sekolah.

inilah negeri yang sudah kutempati selama hampir lima bulan, negeri yang namanya tertera dalam kartu tanpa pendudukku kini, negeri yang seolah tidak peduli dengan kenaikan BBM, sebab harga bahan kebutuhan pokok tidak begitu berubah, negeri yang tidak peduli dengan operasi zebra dan dengan apapun yang namanya razia kendaraan bermotor, negeri yang lampu hijau bagi pengendara adalah ketika hitungan lampu merah berada di angka tiga pada rambu lalu lintas, negeri yang malamnya cepat sekali sepi untuk sebuah kota.

inilah negeri itu, salah satu dari tiga kerajaan Darussalam: Atjeh.

Mitsaqan Ghaliza


1 agustus 2014

Aku menikah..!

Hehe,, aku bahkan masih tidak menyangka akan menikah jam dua nanti. Apa yang kurasakan? Sebentar.. aku coba dulu merasa-rasainya, ah.. sepertinya kali ini (yang merupakan kali kesekian) teman-temanku benar: aku tidak punya perasaan,, buktinya aku tidak merasakan apa-apa..! Grogi? Tidak. Panas-dingin? Tidak,, suhu tubuhku baik-baik saja. Senang? Mungkin iya, sebab aku sudah punya kamar sendiri dan dihias dengan cantik. Complicated? Nah.. ini jawaban yang sering kugunakan untuk pertanyaan teman-teman,, dan mereka puas.

Pukul sepuluh aku diusir dari dapur, padahal aku tengah menggiling bumbu masak “ayo bergegas mandi dan berbenah” ujar mereka dengan senyum ganjil. Dan setelah itu aku dipingit didalam kamar, disuruh berbaring kemudian mereka sibuk menghias wajahku dengan aneka warna, dan aku? Yaph.. aku tertidur dengan pulas.
Mendekati dzuhur aku dibangunkan dan wajahku purna berwarna pelangi, ada merah dibibirku, kuning diujung mataku dan hijau disampingnya (sebagaimana kita tahu lewat lagu, bahwa warna pelangi adalah merah kuning hijau.. sedikit mirip dengan lampu rambu di jalan).

“saya berwudhu dulu untuk dzuhur” ujarku memandangi wajah asing didalam cermin yang mengeluarkan kata-kata persis dengan yang kuucapkan.

“jadi belum wudhu?” intonasi semangat dari pelukis pelangi (aku tidak tahu kenapa mereka semangat sekali), aku menggeleng dengan senyum polos.

Mendekati pukul 14.00,

Shalat jum’at telah usai dan rumahku dipenuhi oleh orang-orang cantik dengan baju-baju bagus, mereka bersiap untuk pergi ke mesjid. Aku tiba-tiba dehidrasi melihat keriuhan di rumahku sendiri.

Tak lama kami dijemput menuju mesjid, dan apa yang kurasakan? alhamdulillah masih sehat. Tidak merasa jantungku berdetak lebih cepat, tidak merasa pusing atau mual, aku merasa baik-baik saja.

Sesampai di Mesjid, kupasang sendal hak tinggi yang dibelikan untukku (ini pertama kalinya aku merasa tidak nyaman, bukan karena aku sudah melihat calon suamiku dengan jas rapi dan wajah bersih, bukan juga karena aku melihat mahar putih dikejauahan.. tapi karena aku harus berjalan hati-hati dengan sendal yang memantulkan sinar matahari).

Pukul 14.25

“Mohd Abd Arif”

“ya pak”

“saya nikahkan anak kandung saya yang bernama Nova Riati dengan engkau dengan maharnya seperangkat alat shalat dibayar tunai karena Allah”

“saya terima menikahi anak kandung bapak yang bernama Nova Riati dengan maharnya seperangkat alat shalat dibayar tunai karena Allah”

phhuufft.. alhamdulillah,, baru saja Mitsaqan Ghaliza diikrarkan, perjanjian kokoh yang mampu mengguncang arsy. Apa yang kurasakan?? Ah.. entahlah, complicated (aku suka jawaban yang tidak menimbulkan pertanyaan lagi).

Pukul 21.00

Hehe,, sudah malam. Aku baru saja membuatkan secangkir kopi untuk Uda Sutan Mudo, seperti adat di daerahku, lelaki yang sudah menikah tidak lagi dipanggil dengan nama kecilnya, tapi dipanggil sesuai ‘gala’ yang ditetapkan bersama. Baiklah,, sementara cerita cukup sampai disini.

Lelakiku


Sebenarnya sekarang sudah tanggal 28 september, mendekati dua bulan pernikahanku. (ternyata aku sudah jadi seorang istri). Sudah lama aku tidak menulis meski banyak hal yang ingin kutulis, kesibukan baru yang kujalani sungguh menyita waktuku, bagaimana tidak? Tanggal 1 agustus kemaren aku menandatangani kontrak kerja maha keren: waktu kerja tidak terbatas, bisa dilakukan dengan santai tanpa tekanan tapi rutin mendapat gaji bulanan, jaminan fasilitas hidup seperti makan dan tempat tinggal serta kenyamanan. Tidak berhenti sampai disana, kontrak kerja kali ini memiliki reward yang sungguh mengesankan: pahala yang tidak terbilang asal patuh.. hanya dengan ‘patuh’ saudara-saudara..! dan yang tidak kalah penting adalah,, tanpa PHK (insyaallah).

Sedikit kuceritakan tentang seorang yang tanda tangannya tepat disebelah tanda tanganku di kontrak kerja sama kami: namanya Mohd Abd Arif, pernah menjadi inspirasi beberapa ceritaku disini, bagi banyak orang beliau adalah sosok pendiam (hellow??). kami berkenalan dengan cara yang ajaib ketika semester dua perkuliahan, dibalik kain pembatas atau lebih dikenal sebagai ‘hijab’ di mushala fakultasku ketika kami sedang rapat. Beliau aktivis? Yaph.. tentu saja, aktivis dakwah kampus. Sedangkan aku?? Juga aktivis: aktif meninggalkan ruang kuliah dan kembali ketika jam perkuliahan hampir habis (aku tidak ingin absenku tidak ditandatangani), aktif menyalin tugas perkuliahan ditaman kampus (aku juga tidak ingin nilai tugasku kosong hanya karena aku malas membuat sendiri). Ah,, kembali lagi ke suamiku (heh..aku sudah bersuami???). beliau orang paling penyabar yang pernah kukenal, kali ini aku serius. Tingkahku yang ‘kreatif’ dan sifatku yang ‘amazing’ tidak terlalu membuat emosi beliau terusik, tapi entah: belum genap dua bulan aku mengenali beliau.

Itulah sedikit tentang lelaki yang mengambil tanggung jawab dari ayahku dan menyampirkannya dipundaknya, lelaki yang aku diwajibkan patuh dengan atau tanpa paksaan, lelaki yang ridhanya kini menjadi kunci ridha-Nya padaku. Dan lelaki yang selalu membuatku bersyukur telah dipilihkan untuknya.

Anak Padi


Bismillah..


Kurasa ini keputusan terbesar dalam hidupku, memilih untuk pindah ke sebuah kota asing bersama seorang lelaki asing dalam hitungan tidak genap satu purnama kedepan.. Tidak satupun dan seorangpun yang kukenal disana kecuali dia, tentu saja.

Sejatinya tidak menjadi soal seberapa lama kami saling mengenal, tetap saja ini keputusan besar untukku, memilih untuk mempercayai seorang asing yang aku diwajibkan patuh: yang ridhanya akan menjadi kunci dari ridha Allah. Aku tidak tahu apa dia akan menyayangiku sebaik ayah, apa dia akan melindungiku sebaik kakak-kakakku dan apa dia bisa menjadi sebaik ibu.. Ah,, tapi tidak_ kubuang segera pikiran itu jauh. Dia tidak akan menjadi sebaik ayah, ibu atau kakak-kakakku, dia akan menjadi satu-satunya imam terbaikku.

**


Suatu kali, aku berjalan di pematang sawah bersama ayah, menikmati hijaunya daun muda dari anak-anak padi yang baru tumbuh, ada butiran embun pucuknya.

“inilah keluarga” ujar ayah tanpa menghentikan langkah.

“keluarga yah?” ulangku memastikan.

“ya,, anak padi baru itu adalah anak-anak yang menyejukkan pandangan mata” ujar beliau

“jika begitu, artinya tidak lama lagi dia akan menjadi anak-anak padi yang terpisah satu dengan yang lain ditengah sawah” aku tidak setuju

“benar, itulah hidup nak, rasanya memang berat untuk pindah.. mereka akan berteriak dan tersedu ketika tangan petani mencabuti mereka dari tempat pembenihan, mereka takut pada tempat baru yang akan mereka tempati, apa akan senyaman tempat pertama mereka tumbuh” ayah tersenyum

“mereka tidak tahu bahwa petani telah menyiapkan segalanya dengan begitu rapi, tempat pindah mereka adalah sebaik-baik tempat yang disediakan petani, dengan pengairan yang cukup, dengan tanah yang lembut untuk akar-akar baru mereka, pun dengan pupuk terbaik yang dia punya”

Aku mendengarkan sambil terus mengikuti langkah ayah

“ketika hari perpisahan, tangan petani dengan cekatan membagi mereka, menempatkan mereka dengan jarak yang tepat, si anak padi masih terus menangis.. merasakan angin yang mulai tidak ramah menggoyang daun mereka, yang artinya jika tidak buru-buru menancapkan akar maka dia akan tumbang. Hari demi hari si anak padi lelah menangis lalu berbenah, hidupnya tidak akan berubah dengan kesedihan berkepanjangan, si anak padi mulai merasakan angin yang ramah menggoyang daun-daunnya yang kini sudah hijau sempurna, menikmati embun yangmenyapanya setiap pagi, dan melihat petani dengan pandangan mengerti bahwa si petani tidak sedang menganiayanya, toh setiap hari petani memperhatikannya, mencukupkan airnya, memenuhi makanannya dan membersihakan rumput liar yang tumbuh disekitarnya”

Aku tertegun, mengambil kesimpulan dari cerita ayah.

“coba lihat anak padi yang bertahan di tempat pertama dia di semai, berbuahkah?”

Aku menggeleng, jangankan berbuah,, si anak padi malah menguning

Ayah tersenyum “jangan pernah bosan belajar dari hidup.  Ayah seorang petani, tidak punya cerita hebat atau petuah dengan kalimat yang bagus, tapi sekali lagi nak, jangan pernah bosan belajar dari kehidupan sebab ayat-ayatnya tidak hanya berada di al-qur’an”

Aku paham bahwa ayah tengah menyisipkan kekuatan dengan cara beliau sendiri padaku. Baiklah yah, Aku yakin Dia juga telah menyiapkan tempat pindah baru untuk anak padimu ini, yang cukup air, cukup pupuk dan cocok untuk akar baruku yang lunak.

Puisi (??)

Permintaan puisi dari seseorang_ ah.. sejak kapan aku mampu membuat rangkaian kata-kata indah yang dinamakan puisi itu?



Untukmu seorang asing,
Yang bersedia menjadi pengambil tanggung jawab atasku dengan janji terberat yang setara dengan sumpah kenabian.
Ketahuilah bahwa aku tidak seindah sosok Khadijah yang dengan penuh sayang mendampingi awal kerasulan. Aku juga tidak secerdas Aisyah yang selalu mampu menceriakan, tidak juga setabah Hajar yang ditinggalkan di padang tandus dengan janji seorang Ibrahim atas titah Rabb-nya.
Tidak_ aku hanyalah seorang diantara milyaran makhluk yang selalu ingin mendekati-Nya namun sering lalai berusaha. Aku hanyalah perempuan dengan kecerewetan milik istri ‘umar ibn khatab, dengan keras kepala dan keusilan milik bint ‘umar, istri nabi Muhammad, atau dengan cemburu yang setara dengan milik bint Abu bakar, istri nabi Muhammad.
Maafkan bila aku tidak bisa memjanjikan apa-apa seperti halnya janjimu yang mengguncang Arsy. Aku hanya akan berusaha sebisaku, semampu yang dapat kulakukan agar rumah kita nanti menjadi syurga bagimu, menjadi madrasah bagi anak-anak kita dan menjadi tempat yang nyaman untuk pulang  bagi cucu-cucu kita nanti.
Ah.. aku nyaris melupakan satu hal.. beberapa permintaan sederhana dari seorang yang selalu diintai, nanti apabila aku duluan menghadap-Nya, tolong jangan ada susunan batu berbingkai semen di pusaraku, cukup satu nisan sebagai penanda, biarkan bunga-bunga rumput bermekaran dengan indah disana. Dan tolong, berjanjilah lagi untuk seorang perempuan lain, yang bersedia mendampingimu untuk melanjutkan tugasku.

Maafkan,, aku hanya punya kalimat-kalimat sederhana yang jauh dari makna puisi yang kau minta, teman.



Mendengarkan

Seni berbicara itu adalah mendengarkan.
Hehe.. entahlah, tiba-tiba terfikir kalimat janggal itu di kepalaku yang penjelasannya saja aku tidak mengerti bagaimana. Yang pasti menurutku, seorang pembicara yang baik haruslah seorang pendengar yang baik, sehingga dia bisa paham bagaimana rasanya mendengar kalimat-kalimat yang dibicarakan, menghindari kalimat berulang dengan makna sama meskipun untuk penekanan, memilih kalimat-kalimat efektif yang meski tidak banyak tapi tepat sasaran.

susahkah menjadi pendengar?? sejatinya tidak_ sebab anotomi tubuh manusia sudah membantu agar hal tersebut menjadi mudah, dengan ketersediaan dua telinga, seharusnya kita lebih mudah untuk mendengarkan daripada berbicara tapi sayangnya kebanyakan kita menafikan hal itu.

contoh sederhana, betapa seringnya kita memotong pembicaraan orang lain tanpa sempat menunggu dia selesai berujar padahal kalimatnya tidak terlalu panjang.

dua telinga dikalahkan oleh satu mulut..! dan akibatnya, pesan menarik yang harusnya dapat kita tangkap menjadi tidak sampai.

kemudian, hal lucu yang seringkali terjadi adalah

hahaha.. lucu bukan? merasa menjadi orang paling menderita seantero jagad. padahal mungkin lawan bicara punya masalah lebih penting yang akan diperdengarkan.

'memberi tanggapan',, juga termasuk salah satu kesulitan kebanyakan pendengar, 
dan parahnya..

 lebih parah lagi jika..

ah.. ternyata tidak mudah memang jadi pendengar,, jadi solusinya mungkin:

*gambar diambil disini

Seberapa Pantas

Aku kembali keatas kasur, setelah menyelesaikan subuh dan mencuci sekaligus menjemur tumpukan pakaian sejak dua hari yang lalu. Pintu kamar terkuak dan kulihat teman sekamarku masuk sambil menanggalkan headset dari telinganya, tidak lama.. sebuah lagu mengalun dari speaker hape yang diletakkannya di atas lemari. Lagu lama tapi baru kali ini sangat mengena..

Seberapa pantaskah kau untuk ku tunggu
Cukup indahkah dirimu untuk s'lalu kunantikan
Mampukah kau hadir dalam setiap mimpi burukku
Mampukah kita bertahan disaat kita jauh

Seberapa hebatkah kau untuk kubanggakan
Cukup tangguhkah dirimu untuk s'lalu kuandalkan
Mampukah kau bertahan dengan hidupku yang malang
Sanggupkah kau meyakinkan disaat aku bimbang..

Aku tersenyum sendiri mendengarnya.. sindiran apa ini..! niat awal untuk kembali tidur-tiduran urung kulakukan.

sederhana yang rumit

Hal yang selalu berusaha kupahami adalah: cinta kita sederhana.. namun rasanya tidak sesederhana itu, ada kerumitan yang kadang hanya bisa diakhiri dengan air mata.. tanpa kutahu penyelesaiannya.

Maka kali ini biar kukatakan bahwa: aku mencintaimu dengan segala kerumitan, dengan rindu dan kesal, dengan harapan dan keikhlasan, sebab tak mungkin aku berharap tanpa sekaligus mengikhlaskan.


serba-serbi Kristologi #2

1.    Al-baqarah 120. "..orang-orang yahudi dan nasrani tidak akan senang sebelum kamu mengikuti millah mereka.." millah yang dimaksud disini adalah kebudayaan, cara pandang dan pola pikir mereka. seperti yang sudah dibahas sebelumnya, mereka akan melakukan segala cara untuk membuat kita mengikuti mereka. baik itu dalam hal agama: kristen, hindu, budha, dll. dalam hal budaya: valentine, natal, hallowen, paskah, sesembahan, dll. serta dalam hal pola pikir: komunis, demokrasi, kapitalis, dll.

2.    tugas seorang muslim adalah saling menasehati, seperti dalam surat al-ashr:3.. seorang muslim juga dianjurkan menyampaikan ilmu yang dia miliki. maka sudah seharusnya kita sebagai seorang muslim untuk saling mengingatkan saudara yang lain, memberitahu mereka bagaimana seharusnya kita bersikap terhadap kristen dan mengajak mereka untuk menyampaikannya kembali. orang kristen sudah punya persiapan sedemikian rapi untuk 'menyerang kita'.. maka kitapun harus bersatu, merapatkan shaff untuk mengatasinya.. sebagaimana firman Allah dalam surat ash shaff ayat 4.

3.    Nama asli paulus adalah saul, lahir di Tarsus sekitar 2 masehi berarti selisih 8 tahun dengan nabi Isa, berasal dari salah satu suku bani israil, benyamin. Di lingkungan keluarga, paulus dididik dengan hukum taurat, sedang di lingkungan masyarakat, pengaruh kebudayaan yunani amat kuat. Aliran filsafat Yunani yang amat berpengaruh ketika itu adalah aliran Stoa yang pantheistik menganggap Tuhan dan makhluk merupakan suatu kesatuan yang sama zatnya dan hanya berbeda dalam penglihatan bentuk. Selain pendidikan Taurat yang dianuti dengan fanatik serta mempunyai pengetahuan yang tinggi terhadapnya, dia juga mahir dalam bidang pendidikan ala Romawi serta pendidikan dan pengajaran falsafsah Yunani. Dia sendiri penganut faham aliran Farisi yaitu golongan yang sangat anti terhadap ajaran Nabi Isa AS. Meski begitu, saul akhirnya menjadi Kristen dan berganti nama menjadi paulus lewat kejadian ‘aneh’ yang dialaminya (kisah para rasul 9: 3-20).

4. Kontribusinya dalam kekristenan sangat besar, Setelah mengambil alih kepemimpinan Yesus, perlahan-lahan ia mulai mengubah ajaran Yesus dan menciptakan agama Kristen. Ia mengajarkan Tripartite (Trinitas/Tritunggal) ke dalam agama Kristen yang diambil dari kepercayaannya yang sebelumnya. Disebarkan olehnya bahwa Yesus adalah Anak Allah (Oknum ke-2 dalam doktrin Trinitas) yang turun ke muka bumi untuk berkorban dan disalib agar bisa menebus dosa umat manusia yang dikenal sebagai Dosa Turunan. Ia ingin semua serba mudah, serba gampang dan semua bisa dinikmati. Ia berusaha meyakinkan umat Kristen untuk tidak melakukan hal yang percuma dan menolak yang dilarang Yesus, karena sudah ditebus dosanya oleh Yesus. Dengan begitu, tak ada lagi batasan hukum halal dan haram. Jadi bisa dikatakan bahwa paulus adalah pencipta Kristen yang ada sekarang, sebab seluruh ajarannya bertentangan dengan misi kerasulan yesus. Pengaruhnya dalam bible sudah disinggung dalam Ayat Suci Al-Quran Surat 2. Al Baqarah: 79. “Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan”. Paulus ‘menulis’ al-kitabnya sendiri dalam perjanjian baru, dengan dibantu oleh Lukas maka paulus merancang sendiri isi bible demi kepentingan sendiri dan penjajah romawi dan yunani yang menguasai palestina. Jikalah paulus tidak mengubah-ubah isi bible maka mustahil dia akan diakui sebagai rasul, Misalnya pada ‘kisah para rasul 9: 3-20) yang menceritakan tentang tuhan yesus. Seperti yang kita ketahui sebelumnya, perjanjian baru didonimasi oleh kata-kata dan surat paulus. Itu juga sebabnya ayat-ayat dalam bible banyak yang bertentangan satu sama lain. Berbeda dengan ayat-ayat al-qur’an yang saling menguatkan antara satu ayat dengan ayat lainnya.
5.    Kristen dan nasrani berbeda, Kristen adalah pengikut aliran yang dibuat oleh paulus, mereka menggunakan bible yang telah diubah-ubah , mereka bukan lagi umat nabi isa. Mempercayai trinitas dan pengampunan. sedangkan nasrani adalah umat nabi isa, yang masih memegang ajaran tauhid, yang diburu untuk dibunuh oleh paulus karena kebenciannya kepada nabi Isa dan umatnya. Jadi jelas antara kristen dan nasrani itu berbeda.

serba-serbi Kristologi #1


v  Bagaimana konsep nabi dalam bible jika dibandingkan dengan dalam al-qur’an? Kasihan sekali nabi-nabi dalam bible, konsepnya tidak jelas, mereka adalah orang-orang dengan dosa waris yang harus ditebus dosanya, mereka adalah penyembah berhala (Keluaran 32: 3-4.), berbuat syirik (raja-raja, 11:45, berzina dengan istri bawahan (Samuel 11: 3-4) dan bahkan dengan anak kandungnya (kejadian 19: 30, 33-35), mabuk-mabukkan (kejadian 9: 18-27), berbohong (raja-raja 13: 18) dan berbagai kejahatan lain (ulangan 13:5). Jadi ketika nabi mereka saja digambarkan seperti itu maka ‘benar’ saja jika mereka juga berbuat lebih dari itu. Sedangkan konsep nabi al-qur’an adalah manusia mulia, yang disuruh untuk mentaatinya (ali imran: 32), yang setiap perilakunya bisa menjadi tauladan bagi umatnya (al- ahzab:21, an-nahl: 120), yang senantiasa menyeru menyembah dan mengesakan Allah (al-anfal: 24), dan al-qur’an memuliakan semua nabi dan rasul, menyuruh agar mengimani mereka tanpa membeda-bedakan (ali imran: 84).
v  Apakah yang diketahui tentang perang salib? Perang Salib adalah gerakan umat Kristen di Eropa yang memerangi umat Muslim di Palestina secara berulang-ulang mulai abad ke-11 sampai abad ke-13, dengan tujuan untuk merebut Tanah Suci dari kekuasaan kaum Muslim dan mendirikan gereja dan kerajaan Latin di Timur. Dinamakan Perang Salib, karena setiap orang Eropa yang ikut bertempur dalam peperangan memakai tanda salib pada bahu, lencana dan panji-panji mereka. Perang Salib dianggap oleh dunia Islam sebagai pembantaian yang kejam dan keji oleh kaum Kristen Eropa, tidak hanya terhadap kaum muslimin tapi juga terhadap yahudi.
v  Apa korelasinya dengan perang pemikiran saat ini? Perang pemikiran atau ghazwul fikri, ghazwul/ ghazwah berarti serangan, serbuan atau invasi. Sedangkan fikri artinya pemikiran. Jadi ghazwul fikri dapat diartikan penyeranan dengan berbagai cara terhadp pemikiran umat Islam guna merubah apa yang ada di dalamnya sehingga tidak lagi bisa mengeluarkan darinya hal-hal yang benar karena telah tercampur aduk dengan hal-hal yang tidak islami. Korelasinya adalah sama-sama berbentuk serangan dari non muslim terhadap orang islam namun berbeda wujud, perang salib dengan menggunakan senjata dan dapat diidentifikasi langsung bahwa sedang terjadi perang, ada sifat hati-hati ketika terjadinya perang tapi perang pemikiran tidak demikian, umat islam secara perlahan disusupi oleh pemikiran-pemikiran yang menjauhkannya dari islam, dan memadamkan cahaya Allah serta orang yang kosong keislamannya akan dimasukkan kedalam kekafiran. Perang pemikiran dilakukan dengan membatasi islam supaya tidak tersebar luas, dan penyerangan dari dalam (pendangkalan terhadap agama dengan keragu-raguan, pencemaran dan pelecehan, penyesatan, westernisasi). Ghazwul fikr dapat menyebar melalui berbagai sarana, yang dikenal dengan 3F dan 5S, dimana 3F itu terdiri dari Food (makanan), Fun (Hiburan(, Fashion (Cara berpakaian). Sedangkan 5S terdiri dari Song (lagu), Sex, Sport (olahraga), Shopping (berbelanja/konsumerisme), dan science (ilmu pengetahuan). Ghazwul fikr dapat menyebabkan Umat Islam menyimpang dari Al Qur’an dan As Sunnah. menjadi minder dan rendah diri, ikut-ikutan terhadap budaya orang kafir dan menjadi tepecah belah. Perang pemikiran ini harus lebih diwaspadai dari pada perang salib karena Rasulullah juga sudah mengingatkan bahwa barang siapa yang mengikuti suatu kaum maka ia merupakan bagian dari kaum tersebut. Yahudi dan nasrani menyadari hal tersebut, jadi ketika mereka tidak berhasil ‘membawa’ dengan cara kekerasan (perang salib) maka mereka akan mengajak sedikit-demi sedikit untuk mengikuti mereka.


Kitab Suci

Aku sudah punya sertifikat peserta KKO XII,, tanggal 17 desember kemarin dibagikan. Tapi jangan tanya tentang ilmu yang kupunya,, tidak_ tidak ada apa-apanya dibanding dengan kristolog tanah air. Tapi setidaknya,, kubagikan ilmu yang kudapat disini, di Catatan Pelangi. Bukan untuk siapa, tapi untukku.. jika suatu kali nanti aku membutuhkannya. Itu saja. (udah kaya’ puisi rangga ke cinta)

Mengapa Allah menurunkan beberapa kitab suci? Sebab ahlul kitab sudah durhaka dan melampaui batas. Seperti terdapat dalam surat al-baqarah ayat 61.. “Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya". Musa berkata: "Maukah kamu mengambil yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik ? Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta". Lalu ditimpahkanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas.” Mereka berpaling dari ayat-ayat Allah “Kemudian kamu berpaling setelah (adanya perjanjian) itu, maka kalau tidak ada karunia Allah dan rahmatNya atasmu, niscaya kamu tergolong orang yang rugi. (annisa:64)”. Dan mereka juga telah mengubah-ubah kitab suci tersebut seperti firman Allah dalam surat al-baqarah ayat 75 “Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?” dan juga di Fushilat ayat 45 “Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa taurat lalu diperselisihkan tentang Taurat itu…” serta banyak bukti lain berkaitan dengan hal ini. oleh sebab itu Allah menurunkan kitab lagi untuk meluruskan kitab sebelumnya (yang telah diubah-ubah) “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu KitabTaurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” Dan tidak ada kitab suci lagi setelah al-qur’an sebab Allah memang sudah menjamin kemurniannya hingga akhir zaman.

Kitab suci adalah kumpulan wahyu tuhan, bagaimana dengan bible? Bible bukan kumpulan wahyu, bible merupakan karangan manusia yang tidak jelas asal-usulnya. Seperti bagian bible dalam perjanjian lama yang terdiri dari taurat (yang ditulis oleh Israel berates tahun setelah nabi musa wafat) ditambah lagi dengan tulisan dari ezra dan orang lain. Begitu juga dengan perjanjian baru yang berisi ‘injil’ (ditulis ulang sesuai dengan kemauan penulis yang terdiri dari beberapa orang yang bahkan bukan merupakan murid yesus), surat-surat dari paulus dan surat lain serta ramalan-ramalan. Kitab suci umat islam memang merupakan wahyu tuhan, tidak ada pertentangan antara satu ayat dengan ayat lainnya seperti yang terjadi dalam bible, pun dijamin keasliannya/kemurniannya oleh Allah.