L

Header Ads
Tiny Star

Nabi Isa AS

Selepas Maghrib, 12 desember 2013.

Bismillah..

Seperti slide yang pernah kubaca sebelumnya, malam ini pembahasan kami mengenai Nabi Isa AS.. semenjak siang, aku memang sudah mencari-cari referensi terkait pembahasan.. tentang ‘waktu senyap’ atau ‘the silent period’, tentang naskah laut mati, tentang penyaliban, dan hal lain tentang Nabi yang katanya diserupakan penyalibannya..

Sekitar pukul tujuh, prosesi dimulai.. seperti biasa aku tidak banyak bersuara selain menjawab salam dan ‘berteriak’ hadir sesekali. Pembahasan dimulai dengan pertanyaan sederhana: “apakah nabi isa adalah yesus?” Aku mengangguk tanpa disadari, kemudian pemateri menjelaskan bahwa “Isa ibn maryam atau isa al-Masih diperkirakan berasal dari bahasa Aram dan mendapat berbagai macam perubahan/logat sehingga sering disebut yesus, malah orang arab kristian menyebutnya yasu’ al-masih” jadi nabi isa AS adalah yesus,  tidak ada masalah bagiku sejauh ini.

Masalahnya ada ketika pembahasan bergerak maju, masalah yang terjadi dalam otakku sendiri (atau mungkin juga dalam kepala peserta lain) yang selama ini percaya bahwa nabi Isa ‘diangkat’ oleh Allah, dan penyaliban hanya penyerupaan saja, bukan beliau yang disalib tapi Yudas yang diserupakan dengan beliau, salah seorang murid yang berkhianat.

Namun tidak, penjelasan berikut akan menyadarkan bahwa ternyata aku sudah tertipu oleh orang-orang yang juga sudah tertipu. Entah milik siapa dosa tipuan itu.

Al-anbiyaa
7. Kami tiada mengutus rasul rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.
8. Dan tidaklah Kami jadikan mereka tubuh-tubuh yang tiada memakan makanan, dan tidak (pula) mereka itu orang-orang yang kekal.

Jadi apakah nabi isa masih hidup? Padahal diayat tersebut tidak ada pengecualian untuk siapapun..

Al-Maidah
75. Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu).
[433]. Maksudnya ialah: bahwa Isa a.s. dan ibunya adalah manusia, yang memerlukan apa yang diperlukan manusia, seperti makan, minum dan sebagainya.

Nabi Isa hanyalah seorang Rasul, yang sebelumnya sudah berlalu beberapa orang rasul..  (Rasul sebelumnya sudah meninggal, artinya apa??)

Al- anbiyaa
34. Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad); maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?

Jikalau kamu mati Muhammad,, apakah mereka akan kekal? (padahal nabi Muhammad adalah manusia yang paling dicintai Allah)

Ar-Raad
38. Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu)

Pun.. nabi Isa memiliki istri dan keturunan, dan mengapa umat kristiani menafikan hal ini? Sebab bagi mereka yang percaya ketuhanan yesus, menikah berarti memiliki keturunan, akan ada keluarga besar Tuhan nantinya.. tidakkah itu lucu?

Al-Maidah
117. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.

Tidak ada kata ‘langit’ atau ‘naik keatas’. “Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka”, juga tidak ada perkataan bahwa nabi isa akan menyelamatkan umatnya lagi dan turun kedunia.  Apabila nabi Isa masih hidup disuatu tempat sedang didunia merajalela aqidah trinitas, maka tidak ada yang lebih patut dipersalahkan selain nabi Isa, karena beliau telah berjanji menjadi saksi atas umatnya untuk tetap mengikuti ajaran tauhid.

Ali-Imran
55. (Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya."

Poinnya adalah: menyampaikan pada akhir ajal, kemudian mengangkat (tidak ada kata langit) dan membersihkan kamu dari orang-orang kafir.
Artinya nabi Isa meninggal secara wajar (sampai ajal, bukan karena disalib), kemudian diangkat derajatnya (bukan jasadnya) dan membersihkan dari orang-orang kafir sebagaimana dalam surat an-nisa 159. Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.

Jadi jangan dibalik: mengangkat kemudian membersihkan, baru kemudian menyampaikan pada ajal. Tidak benar bahwa nabi isa akan turun pada akhir zaman sebab beliau sudah meninggal.. dan ingat Rasul terakhir adalah nabi Muhammat SAW.

An-Nisaa
157. dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi diserupakan bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham padanya (Isa), benar-benar dalam keragu-raguan daripadanya. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuhnya.

Diserupakan kejadiannya: serupa penyaliban bukan wajahnya, yudas mirip yesus, terjemah yg salah menyebabkan pentafsiran yg salah. Penyaliban artinya memaku orang dengan membentangkan kedua tangan pada kayu yg bersilang sehingga mati. Kalau tidak sampai mati namanya bukan penyaliban tetapi hanya terserupa saja sebagai penyaliban.

Dalam buku2 kristen selalu diterangkan bahwa penyaliban yang sungguh2 itu seperti yang berlaku pada zaman itu adalah sebagai berikut:
Mula-mula didirikan kayu salib yang pada orang romawi berbentuk tanda tambah (plus). Setelah itu orang yg menjalani hukuman diikatkan pada kayu salib itu. Tangan dan kakinya diikatkan pada kayu2 salib lalu dipakukan. Karena badan (dada) dan leher dan kepala dari si korban tidak dipakukan maka si korban demam (mungkin tetanus) dan badannya menjadi lemas dan sehari saja lalu mati.
Tetapi kadang2 setelah 2-3 hari biasanya kedua kakinya lalu dipatahkan. Penyaliban itu sudah terlaksana bila ternyata si korban benar-benar telah mati.
Mengenai penyaliban isa kalau kita membaca kitab injil matius, markus, lucas dan yahya dengan teliti maka kita melihat bahwa isa sebenarnya belum selesai, belum mati dalam penyalibannya. Waktu di a mulai disalibkan hingga dia”mati” terlalu singkat, sedangkan dua temannya sendiri waktu beliau disangka “mati” itu masih dalam keadaan kuat dan lama lagi baru mati. Sebenarnya isa waktu itu, dipingsankan oleh Allah swt demi untuk keselamatannya dari mati dalam penyaliban itu. Ini benar terbukti bahwa ketika penjahat hingga jam 3 petang masih belum mati, kedua kaki mereka lalu diremukkan, sedangkan kaki nabi isa karena tidak disangka telah mati, tidak dipatahkan lagi.

Menurut yahya 19:34; dikatakan, bahwa untuk memeriksa apakah isa benar2 telah mati atau belum maka seorang prajurit lalu menombak isa dengan lembing di sebelah rusuknya hingga keluar darah dan air. Ini menandakan bahwa isa pada waktu itu sebenarnya belum mati tetapi masih dalam keadaan pingsan dan lemah. Tidak ada keterangan dalam keempat-empat injil bahwa tusukan itu mengenai jantung nabi isa, malahan orang menganggap tusukan laskar itu mengenai lambung sebelah kanan bukan lambung kiri

Menurut matius 27, nabi isa dalam penyaliban itu berseru: “Eli, Eli lama Sabakhtani?, yang berarti Tuhanku, Tuhanku, Mengapa kau tinggalkan aku?
Dalam lukas 23:46, dikatakan :”Maka berserulah Yesus dengan suara nyaring, katanya Ya Bapa, ke dalam tanganmu Aku diserahkan Rohku”.

Kedua ucapan ini sebenarnya bukanlah isyarat keputusasaan seperti yang disangkakan orang tetapi ucapan-ucapannya itu adalah isyarat keyakinan Nabi isa bahwa akhirnya Tuhan akan melepaskannya dari tipudaya orang2 yahudi itu.

Selain itu dalam kitab ulangan 13, 5,9 dikatakan adanya suruhan Tuhan pada bani israel agar membunuh nabi2 palsu. Dalam ulangan 18:20-22, dikatakan bahwa nabi palsu akan mati terbunuh hukumnya. Juga dalam yeria 23:14-15 dan yermia 29:8,9 ada dikatakan hal itu.

Andaikata nabi isa betul2 mati karena penyaliban itu maka benarlah dugaan orang2 yahudi bahwa nabi isa itu adalah NABI PALSU. Jadi tidak mungkin sebenarnya umat nasrani turut mengakui bahwa nabi isa benar2 telah mati karena penyaliban itu. Sebab ini berarti mengakui kepalsuan nabi isa seperti yang digambarkan dalam perjanjian lama itu.

Umat nasrani mengakui bahwa nabi isa benar-benar telah mati tersalib itu adalah karena menerima fatwa “rasul” paulus yg mengatakan bahwa penyaliban itu ialah korban yesus untuk menebus dosa manusia yang percaya. Ajaran tebusan dosa ini sebenarnya sama sekali bukan ajaran nabi isa sendiri, (tetapi hak ini akan kita jelaskan lagi pada pasal berikutnya). Tebusan dosa, hanyalah ajaran dari paulus sendiri seorang rasul nasrani yg tidak pernah jadi murid nabi isa.

Kalau injil2 dari perjanjian baru itu mengakui benarnya kematian isa karena penyaliban (walaupun mati hanya tiga hari) maka itu berarti perjanjian baru bertentangan dengan perjanjian Lama (kitab2 ulangan yermia dan sebagainya itu) dalam penilaian benarnya seorang nabi (dalam hal ini Nabi isa). Dalam hal itu nabi isa telah dianggap mati dalam waktu yang begitu segera juga ternyata mengejutkan gubernur pilatus sendiri yg ketika berita itu tiba kepadanya (Markus 15:44)

Jadi melihat kenyataan2 di atas maka tepatlah kata alquran bahwa nabi isa itu hanya terserupa saja bagi mereka seakan-akan dia telah mati tersalib.

Jika pertanyaan yang muncul setelah itu adalah: kemana nabi isa setelah ‘sadar’ kembali dari ‘mati suri’nya ditiang penyaliban?

Al-mu’minuun
50. Dan telah Kami jadikan (Isa) putera Maryam beserta ibunya suatu bukti yang nyata bagi (kekuasaan Kami), dan Kami melindungi mereka di suatu tanah tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir

dimana? ditulisan selanjutnya akan dijelaskan..

2 komentar:

  1. Seperti dikutip H.M. Josoef Sou'yb (Isa Al Masih Sudah Mati?, PT Al Husna Zikra, 1994, Cet. 1, h. 20-26), di antara para pakar merujuk bahwa tempat itu adalah dataran tinggi pada bukit sebelah Barat Laut Mati, Palestina, yaitu biara tempat kediaman sekte Esenes. Tempat ini dikenal dengan Bukit Qumran.

    "Pada dataran deretan bukit batu yang membujur di sebelah Barat Laut Mati itu terdapat suatu dataran luas ... pada dataran itu menonjol sekelumit runtuhan dinding tembok."

    "Pere de Vaux dengan stafnya, demikian Edmund Wilson di dalam bukunya Dead Sea Scrolls edisi 1956 H. 55-71, yang melakukan penggalian dan menemukan reruntuhan suatu biara besar denga ruangan-ruangan yang luas. Di bawahnya dijumpai pttla enam saluran air tapi kini sudah kering."

    "Diantara biara besar pada dataran tinggi itu dengan pinggir Laut Mati, demikian Edmund Wilson, tampak terdapat lebih seribu kuburan .... Di antara seluruh kuburan yang digali itu maka hanya ada satu jenazah saja yang punya "keistimewaan" yaitu memakai keranda. Dan diantara seluruh jenarah itu terdapat jenazah seorang wanita (ingat, penghuni biara/bukit Qumran hanya kaum laki-laki."

    Satu jenazah yang mempunyai keis­timewaan dengan keranda dan satu je­nazah seorang wanita itu tidak lain adalah jenazah Isa Al Masih dan ibundanya Siti Maryam yang hidup dan meninggal serta dimakamkan dibukit Qumran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe,, tak perlu tulisan selanjutnya: terimakasih kawan ^^"

      Hapus