L

Header Ads
Tiny Star

catatan tentang kalian -saudaraku


Menjelang dini hari, dan perpisahan adalah keniscayaan.
Mengingatimu dalam malam yang ganjil,, mengenalimu adalah keindahan kawan, meski kalimat-kalimat sederhana tanpa estetika ini tak mampu wakili semua yang ingin kusampaikan tapi biarlah.. aku telah sangat bersyukur pernah mengenalmu disini, di kota yang awalnya sangat asing namun akhirnya pasti kurindukan.

Ah..tak perlu bermukadimah kurasa,,biar saja mukadimah itu dimiliki purna oleh salah seorang saudara kita yang kalo sudah mulai bicara maka jangan harap hanya mendengar 3 kalimat saja, minimal dia akan berceloteh tiga paragraph, itupun sudah sangat singkat dia rasa. (kalau mood’y lagi baik dan kalau pendengarnya juga orang baik).. entahlah_selalu kupunya senyum untuknya, untuk setiap kekesalannya padaku (kapan kita berhenti ‘bertengkar’?), untuk setiap kecemasannya yang melebihi siapapun yang kukenal (bahkan ayahku tidak secerewet itu) untuk setiap kekeraskepalaannya, pun untuk ‘buang muka’ yang akhir-akhir ini jadi keharusan baginya setiap kali bertemu tanpa sengaja. He..he..saudaraku yang lucu ^^.. senang dapat mengenalmu.

Pun begitu dengan ‘kapalo suku’, sudah lama aku tak memakai kata tunjuk itu untuk saudara aneh yang pernah menjabat sebagai ketua organisasi tingkat prodi (itu sebabnya ‘kapalo suku’ sangat cocok untuk disandangkan padanya), kebersamaan satu-setengah periode yang ‘gemilang’.. terima kasih sudah melibatkan saya dalam situasi yang sangat mendebarkan (sungguh banyak pengalaman yang saya dapat disana.. pengalaman yang mengajarkan saya untuk melihat segala sesuatu dari sudut berbeda dari kebanyakan orang sehingga senyum simpul itu tak pernah beranjak dari tempatnya, pengalaman yang memposisikan saya pada ‘eagle’ yang selalu tepat untuk mengabadikan tingkah polah setiap mereka pada lensa kehidupan). ma’af kalau saya masih sering tersenyum sendiri mengingat ‘kepribadian ganda’ milik saudara (catat: saya menyenyumkan bukan menertawakan).

Ada juga yang cuma lewat komunikasi tulisan, membaca penjabarannya sudah seperti menemukan potongan cerber, sehingga tak perlu waktu lama untuk mengerti dan memahami bahwa penjabaran kali ini adalah kelanjutan dari topic beberapa waktu silam atau malah topic baru dengan beberapa tambahan pengetahuan. Banyak hal yang bisa dipelajari dari saudara seperti ini karena kebanyakan pengetahuannya luas, mereka sudah seperti referensi berjalan jadi tak perlu bertanya ke‘mesin pencari’. Pun mereka adalah jenis yang mudah dimintai tolong (dengan tulisan tentu saja sebab jangan terlalu berharap mereka akan beramah tamah jika berjumpa dijalan atau dimanapun, ada banyak alasan mungkin.. bisa karena ‘menjaga hijab’, ‘batasan pergaulan’ atau malah memang ga terbiasa ngomong dengan makhluk jenis perempuan seperti saya.. he..he.., apapun itu,,biarlah)

“tolong kirimi saya tausiyah” atau kalimat berbeda dengan maksud yang sama. Entah keberapa nomor pesan singkat itu mereka kirimkan tapi yang pasti aku selalu mendapat jatah tausiyah setiap kali mereka ‘jatuh’, dan Rasulullah tidak pernah berkata tidak ketika dimintai tolong maka tanpa bisa beralasan bahwa akupun sedang jatuh dan mungkin lebih dalam.. segera saja kubongkar-bongkar kalimat motivasi atau hadist atau sejenisnya untuk menunaikan permintaan itu. Mereka adalah saudara terunik yang pernah kukenal, mereka terlihat seperti karang kokoh yang kuat, mereka benar-benar mampu bersembunyi dalam diamnya sehingga tak banyak yang tahu apa yang sesungguhnya mereka rasa. Bersyukur mengenalmu dalam keterbatasan ini.. ada saudara yang lebih berhak mendengar dan membantumu berdiri setiap kali jatuh tapi akan lebih baik menggenggam tangan sendiri untuk meyakinkan bahwa kita masih kuat untuk bangkit.

Phufft…masih banyak lagi yang tersimpan rapi dalam folder khusus dalam kepalaku tentangmu tapi sebaiknya tidak kujabarkan sebab aku khawatir tidak punya rahasia apa-apa yang bisa kukenang nanti, disuatu hari dimana engkau tak mengenaliku lagi. ^^

“saya mengidolakan aisyah bint abu bakr” seperti biasa, dengan tenang dia berkata, “saya suka Khadijah, saya punya buku tentang beliau” seorang saudari menimpali dengan antusias.. tinggal aku yang belum bersuara diruangan itu “aisyah itu cerdas” sambungnya masih dengan intonasi yang sama “khadijah itu yang mendampingi diawal risalah” terdengar kekaguman dalam kalimat saudari yang lain “saya suka haftsah..he..he” aku nyegir sambil garuk kepala yang tidak gatal, mereka berpandangan sejenak mendengar kalimatku dan kemudian melontarkan bahasa diplomatis “setiap kita mengidolakan siapa yang memiliki kemiripan karakter dengan kita sehingga kita bisa menggali potensi untuk mencontoh mereka”. Ha..ha.. terdengarnya sih memang menenangkan (atau malah memenangkan?). whatever…! Yang penting aku belajar satu hal siang itu, bahwa ketika kita mengidolakan seseorang maka semesta akan mendengar sekaligus menyimpannya untuk suatu masa pembuktian (dan si pengidola Aisyah sudah menepati inginnya, mendahului kami menggenapkan separuh agama di usia yang bagi sebagian orang dianggap masih belia) berhati-hatilah kawan, ‘pikiranmu menetukan siapa kamu’,,(lagi_bijak.com). maka mulai saaat itu ku idolakan semua perempuan yang bersama rasulullah dalam perjuangan beliau,,siapa tahu aku mendapat semua yang terbaik dari masing-masing mereka.. (he..he..ngarep).

Saudariku,, lebih banyak hal yang ingin kusampaikan disini tapi kutakut bila nantinya tidak berkenan dihatimu. Itulah perempuan, mudah sekali tersinggung, mudah juga untuk mendiamkan tanpa sempat memberi alasan yang jelas, tapi sangat sulit untuk mengingatkan kesalahan (sepertinya ada yang baru saja curhat..). walau kita tidak sering bersama, walau kusering menjauh tanpa sebab yang bisa kusampaikan, walau ‘lingkaran’ kita sering merenggang, walau mungkin engkau merasa terganggu dengan sikapku yang terlalu ‘cair’, walau pilihan ‘mewarnai atau terwarnai’ itu sering terlupakan olehku tapi percayalah.. aku menghargai semua tausiyah dan semua bentuk perhatianmu dalam do’a yang tak sempat kudengar. Mengenalmu seperti mengenal bagian-bagian terbaik yang mengharuskanku belajar lebih banyak tentang islam dan perempuan.

Esok.. ketika perpisahan adalah sebuah keharusan maka tolong do’akan aku, jika aku berkesempatan menjadi yang pertama dipanggil-Nya maka tolong shalat ghaibkan aku.. ketahuilah saudariku.. aku bersyukur dapat mengenalmu dengan semua keutamaanmu. Ma’af jika aku bukan teman perjalanan yang baik..

0 Comments:

Posting Komentar