L

Header Ads
Tiny Star

keluarga kecilku


Ketika dia baru belajar mengeja kata, ada sesuatu yang menarik matanya diatas meja, “A T L A S I N D O N E S I A” sejenak senyumnya mengembang ketika menyadari bahwa telah berhasil membaca judul buku itu. Dibalik halaman pertama, terlihat banyak gambar rumah yang tak pernah dia lihat sebelumnya, dieja lagi rangkaian huruf diatas gambar, “R U M A H A D A T I N D O N E S I A” matanya mengerjap melihat terlalu banyak gambar unik pada halaman selanjutnya. “ayah..” dia berlari menuju seorang lelaki dikursi keluarga, disodorkan buku yang sejak tadi dipegangnya. “atlas indonesia?” Tanya lelaki yang dipanggil ayah itu singkat “untuk apa yah?” dia balik bertanya, “untuk melihat daerah-daerah di Indonesia dalam ukuran kecil, mulai dari gunung, danau, sungai, hutan, juga berbagai kota dan kabupatennya” terang ayahnya.. “kita dimana yah?” dia mendekat dan duduk disamping ayahnya. “kita disini” sambil menunjuk kedaerah berwarna kemerahan digambar miring tersebut “S U M A T E R A B A R A T” diejanya kata diatas gambar. “S A M U D E R A H I N D I A” sekali lagi diejanya huruf capital digambar yang berwarna biru, persis didekat gambar seekor ikan, “ayah..kapan kita kesini?”, si Ayah tersenyum dan merangkul putrinya, “esok nak, jika engkau sudah besar.., kita kesana” dia mengangguk dan tersenyum, “selain ikan, ada apa di samudera hindia itu yah?” tanyanya polos. “ada ombak dan pantai” dia terkekeh.. “kita harus kesana yah, kalau sudah besar nanti” janjinya dikelas satu SD.

**

“mak..kapan ikut kepadang?” tanyanya didapur sore itu, “memangnya ada apa?” dia menghela nafas “orang tua teman-teman yang berasal dari daerah sekitar padang pernah mengunjungi mereka, minimal untuk melihat dimana anaknya tinggal” perempuan dengan garis usia diwajahnya itu tersenyum “nak,,mak tidak akan kepadang hingga engkau wisuda. Tidak perlu mak melihat dimana engkau tinggal sebab mak tau bahwa anak mak sudah bisa memilih tempat dan lingkungan yang baik”. “berarti harus menunggu dua tahun lagi agar mak kepadang” suaranya seperti gumaman “tidak apa.. dua tahun itu tidak akan lama, sebab rasanya baru kemaren mak melepas sibungsu berangkat sendiri ke Padang tanpa siapapun saudara disana” dia tersenyum “sekarang saudara disana sudah banyak mak, jadi sibungsu tidak akan sendiri” mak ikut tersenyum.

**

“Ayah, Mak.. ujian skripsi kamis depan jam 10, insya Allah. Mohon Do’a ya,, Moga dimudahkan” kedua orang tuanya tersenyum dan serentak mengucap hamdalah “oke” singkat jawaban ayahnya tapi disalah satu titik dikota yang berjarak dua jam perjalanan, tiga huruf itu sudah merupakan jawaban panjang dengan makna dalam bagi putrinya sebab dia tau bahwa ayahnya perlu kaca mata dan mengeja huruf demi membalas pesan singkatnya. “he…he.. nanti dikabari lagi ya yah, sekarang masih dikampus” dan tidak lama kembali diterima pesan dari ayahnya “oke..” dia tersenyum sebab tadi mungkin ayahnya harus menunggu beberapa saat untuk membuat titik kedua sebelum memencet tombol ‘send’.
“ Uda, Uni.. kamis depan insyaAllah kompre,, do’akan ya,, ^^ moga segera berakhir” pesan singkat itu terkirim ke dua nomor di kota berbeda “siip..alhamdulillah, moga semuanya lancar” balasan pertama dari uda. “Alhamdulillah.. :D, tapi ‘moga segera berakhir’? mulai aja belum…! Ga sabaran banget.. hayyo…ada apakah setelah kompre berakhir?” goda uninya, “ma’af..pertanyaan retoris tidak dilayani disini” balasnya cepat.

**

Jam ditangannya menunjukkan jam 13.15, diraihnya HaPe yang sejak tadi non aktif didalam tas. “Alhamdulillah..” satu kata dikirim ke tiga tempat berbeda dan setelah itu HaPe tersebut dinonaktifkan kembali. “Ayah..kita akan segera ke samudera hindia yang sekarang berganti nama menjadi samudera Indonesia. Dan tiga bulan lagi Mak sudah bisa kepadang.. insyaAllah” gumamnya meninggalkan ruangan.

0 Comments:

Posting Komentar