L

Header Ads
Tiny Star

merpati 5

Merpati 5.. tempat persinggahan terakhir dikota ini, setelah lelah berkelana dari satu tempat ketempat lain maka kulabuhkan dan kutambatkan barang-barang disini (ha..ha.. sedikit improvisasi), kawan..ada banyak kisah manis disini, dikamar lantai 1.8 sebelah kanan kurangkai cerita ini.


Kau tahu.. saya suka ke’gila’an kita ketika bertemu camdig malam itu, berpose beragam gaya seolah sesi pemotretan baru saja dimulai, (k’din curang..! lah jaleh pose ngantuk.. nyo bae senyum manis). saya juga rindu juice ‘ga jelas’ yang kita buat bersama.. semua macam buah-buahan ‘nyemplung’ didalam, dan hasilnya tentu saja sesuai namanya (gara-gara tangan k’mil,,mangga apel jadi asam). Jujur saja..kalau bukan buatan ‘kita’..saya sungguh enggan untuk meminumnya.

Pun ketika subuh menyapa,,bergegas mengenakan sepatu dan sedikit sapuan bedak diwajah.. bergegas menuju (angkot arah) Gor, dan berlari beberapa putaran (nyerah jadi teman lari k’dep) untuk akhirnya tertawa lepas ketika senam dimulai, berani bertaruh.. semua orang yakin kita jarang hadir sebab semua gerakan itu kita tertawakan. (ceng…masih ingat ‘seseorang’ dibarisan kita dengan tubuh gemulai itu –kapan kita bisa meminta ma’af atas pandangan ‘takjub’ itu..he..he..), dan saya harap ‘tragedi’ bubur ayam pagi itu menjadi sejarah berkesan. (betapa wajah neng berubah warna pagi itu.. ada pelangi dimatamu).

hm,,saya pasti merindukannya. Merindukan saat kita mengejar penjual bubur yang mein petak umpet (kita gak punya kesempatan kedua ceng), merindukan pembicaraan tanpa judul hingga jam 3 dini hari (raso ndak ado hari bisuak c nag yan), merindukan agenda masak ‘bareng’ didapur sederhana kita (k’dep sia ka maagiah garam untuak ikan va lae?). tapi yang paling saya rindukan adalah Ramadhan disini, berbuka dengan kebersamaan meski kadang tak ada penganan pembuka selain air putih, shalat tarawih berjama’ah dikamar terpilih, ketukan pintu saat sahur, untuk kemudian menuju sebuah kamar lain yang tiba-tiba berubah menjadi ruang makan.

Tapi bukan berarti tak ada kisah mengharu biru yang tetap ingin dikenang. Ketika lapar berkunjung diawal malam sedang tak ada makanan dikamar (satu-satunya hal paling menyedihkan selama tinggal disini), awalnya kamar tetangga diketuk (berharap dia masih terjaga) tapi tidak ada jawaban, selanjutnya dicoba menghubungi lewat HaPe, tiga panggilan pertama terdengar dering dari dalam tapi selanjutnya tak ada bunyi apa-apa sebab pada panggilan terakhir tadi sepertinya HaPe di-silent-kan. Nekat ngirim sms sebab perut mendesak kebutuhan (nasib penderita magh: kalo udah lapar.. jangan harap tidak sakit). Tapi masih tak ada respon apa-apa (benar-benar merasa jadi pengemis: padahal makanan yang ‘diminta’ adalah hak sendiri. Itulah nasib masak gabung ma tetangga), pagi menjelang dengan perut yang mulai ‘damai’ sebab dibujuk dengan air hangat.. selesai mencuci pakaian ketika pintu kamar tetangga terkuak, berusaha tersenyum padahal perut masih belum ‘pulih’.. “saya baru baca sms k’ pagi ini.. k’ sih bandel,, udah disuruh makan malam tapi gak mau” tertegun,,tanpa kata aku masih tersenyum. Bergegas mengambil ember cucian dan berlalu.. ingin berteriak bahwa kata-katanya malah memperburuk kondisi perutku, bahwa pagi itu akan lebih baik jika redaksi kalimatnya sedikit berubah. Tapi memangnya siapa saya? Bukankah hanya seorang perantauan yang tak punya siapa-siapa disini. Hm...kenapa malah berakhir sedih begini? Padahal rencana nulis kisah menarik tentang kita.. tak apa ya,, diungkap untuk terakhir kalinya, sekedar pelajaran dan kenangan berharga bahwa dalam setiap kisah indah, sering kali terselip kisah yang tak kalah ‘indah’.

Terlepas dari kisah-kisah ‘indah’ itu, saya bersyukur mengenal kalian disini, ditempat dimana saya berlabuh dari semua kepenatan kuliah, tempat dimana saya berbagi rangkaian kisah skripsi yang kadang mungkin menyebalkan untuk didengar, tempat dimana rasa kekeluargaan begitu kental hingga kadang sikap malah kelewat batas.. he..he.. thank’s a lot untuk semua kisah yang merangkai hari-hari disini.
(waktu dua tahun saya dan satu tahun udin memang tak lama ceng, yang lama itu waktu enam bulan milikmu):: (ba a searching-nyo k’dep? Jadi juo mo b’silenter tu?):: (k’mil,stabilitas lantai 2 agak terganggu sajak k’ pai):: (nung....sabana ndak datang wisuda k’? Jauah bana Depok tu dari UNP yo diak?):: (rasaelah neng..tingga sorang :p, tapi anggap c sebagai motivasi supayo capek wisuda):: (untuak nan katibo ko rie..! he..he..):: (bin sayang, bilo wak batanggang baliak?).

0 Comments:

Posting Komentar