L

Header Ads
Tiny Star

aku dan nya

“kamu berubah” ujarku kepadanya pagi itu, “tidak” jawabnya singkat sambil memainkan sebilah kayu di permukaan air, “ya..kamu berubah..!”  kupandangi riak yang mulai menepi dan hilang di pematang,, sejenak kemudian kudapati bayang senyum mengambang di atas air. “apa yang berubah?”, “pakaianmu dan juga sikapmu” jawabku tergesa.. lama dia terdiam tapi aku tidak berniat untuk menyela “kenapa dengan pakaianku?” phufft..padahal aku berharap dia berhenti bertanya dan segera menjelaskan pernyataanku. “dan ada apa dengan sikapku?” lanjutnya, namun aku tidak bersuara sebab kalimatku akan memancing tanya baru darinya. “aku hanya tidak ingin membenci serta tidak ingin lagi menjadi ikon dari sebuah organisasi” kembali air beriak oleh ujung kayu yang dipegangnya, “kau tahu.. aku sempat terpuruk dan bingung harus menggapai kemana ketika dituduh sebagai misionaris,,penyebar ajaran kristus. Padahal sebelumnya aku sudah sangat percaya pada ikatan yang sering kali kudengar dari sebuah organisasi dikampusku, ikatan yang indah dan menentramkan jika didengar tapi tidak untuk dirasakan sebab aku tak tahu dimana mereka ketika aku terseret dalam labirin yang aku sendiri tidak mengerti” sedikit panjang kalimatnya kali ini, “mereka mungkin tidak salah,, kamu yang terlalu berharap” singkat kujawab, “mereka memang tidak salah, sebab ketidakpedulian bukanlah sebuah kesalahan..” dia menghela nafas panjang, “tapi aku yang masih pemula,, tidak layakkah dibela?”.

“kamu kecewa?” tanyaku lagi, “entahlah, aku ragu membedakan rasa kecewa dan terluka..” air kembali beriak, bukan oleh kayu yang dipegangnya tapi oleh katak yang meloncat kedaun teratai. “boleh kutahu bagaimana kisah lengkapnya?” tawarku kemudian..

“pagi itu.. aku dan seorang teman dikeluarkan dari yayasan* yang telah kutempati selama satu bulan, dengan alasan tidak mengikuti sebuah kegiatan yang mereka angkatkan,  kami ragu itu satu-satunya alasan,, sehingga segera mencari direktur untuk bertanya kejelasan, kau tahu apa jawabnya?? ‘kami tidak menerima orang-orang yang tidak se’fikroh dengan kami’ dan serentetan kalimat tuduhan lain. kau tahu apa artinya bukan? Beliau meragukan keislaman kami..! sungguh..sampai hari ini aku masih ingat intonasi pernyataan itu. Namun sayangnya aku tidak bisa berkata-kata, bukan karena aku mengakuinya tapi karena emosiku sudah mencapai puncak sehingga satu-satunya yang kulakukan adalah mengendalikannya. Phufft.. hari itu aku benar-benar kacau. Sering kali bertanya pada-Nya.. apakah amalan shalatku belum cukup sebagai salah satu bukti keislamanku? Apa syahadat yang kubaca berbeda dengan mereka? Apa surat cinta-Nya yang ada padaku tidak sama dengan milik mereka? Jika memang jalan yang kutempuh adalah sesat dan tidak menuju kearah-Nya.. mengapa aku harus mereka usir.. tidak bisakah mereka menunjukkanku jalan yang (minimal mereka anggap) benar?” aku menemukan letih dimatanya, “dan beberapa hari kedepan, aku masih belum masuk kuliah, bagaimana aku bisa focus belajar disaat saudara/iku sendiri mencurigai keimananku, disaat semua terungkap bahwa sejak beberapa bulan belakangan teman-temanku dilarang untuk bergaul denganku, disaat aku tahu bahwa mereka telah membongkar kamarku untuk mencari kitab atau jenis lain sebagai barang bukti” kulihat dia tersenyum “sayang..mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan sebab memang aku bukan seperti tuduhan mereka”,, “bukankah mereka berbeda dengan orang-orang diorganisasi itu?” senyumnya masih mengambang namun aku tidak tahu apa artinya kali ini “ya.. berbeda..! mereka menuduhku misionaris sedangkan orang-orang di organisasi itu mendiamkan tuduhan itu” dia menghembuskan nafas berat “padahal aku sudah meminta tolong agar mereka meluruskan ketimpangan itu” gumamnya lirih.

“lalu apa hanya karena mereka dan masalah itu.. kamu berubah” dia menatapku,, “apa kau percaya aku berubah karena itu?” aku menggeleng cepat, “ya..memang bukan karena itu kawan, aku ingin mengenal-Nya bukan atas nama organisasi, bukan atas nama partai politik, bukan atas nama apapun.. aku ingin mengenal-Nya seperti apa yang diperkenalkan-Nya”.

Matahari telah lebih sepanjang galah.. maka kutinggalkan kolam teratai serta bayanganku itu.

*yayasan: seperti sebuah kos namun memiliki banyak agenda dan hierarki kepemimpinan, dipimpin oleh direktur (yang juga seorang mahasiswa)  

0 Comments:

Posting Komentar