L

Header Ads
Tiny Star

puzzle 4

Tiba-tiba, aku menjadi sangat menyukainya.Tiba-tiba juga semua tentangnya menarik.aku ingat ketika pertama mengenalnya, memang Cuma beberapa kata yang dia ucapkan tapi cukup membuatku penasaran dengan sosoknya. Aku ingat ketika namanya kujadikan target operasi selanjutnya, sedikit kejam memang.. tapi aku tak pernah puas jika targetku berlalu tanpa operasiku sukses.Entah berawal sejak kapan, aku selalu tertarik dengan mereka yang misterius, tidak semuanya. Tapi beberapa yang kupilih sejauh ini berhasil kudapatkan, entah dia seorang seniman, seorang ‘teroris’, seorang yang lengang, dan ada beberapa yang dikategorikan bermasalah dalam hal komunikasi dengan orang lain. Dulu sekali, aku punya teman pendiam, sangat pendiam apalagi dengan perempuan dan hari ini aku berhasil ‘mendapatkannya’, berhasil membuatnya ‘cerewet’ meskipun tidak pada semua orang. Kemudian aku bertemu dengan orang yang lagi-lagi membuatku penasaran dengan semua tabir yang menutupi identitas aslinya, terakhir aku bisa menyibak selubung dirinya. Dan ada beberapa lagi dengan kasus berbeda tapi akhir yang sama, keculi dia.Nyaris mereka semua hanya hadir dalam beberapa slide dalam perjalananku, ketertarikanku berakhir ketika aku sukses mendapatkan apa yang kutargetkan. Sekali lagi: dia berbeda, ketika aku yakin bahwa urusanku dengannya selesai maka selalu saja ada hal baru lain yang membuatku tertarik lagi, berjuang lagi dan berakhir untuk kemudian diawali lagi dengan sesuatu yang lain.
“haha.. kamu menggambarkan kisahku begitu gamblang, kenapa tidak sekalian kamu bacakan semua nama yang pernah kujadikan target operasi itu?”

Aku tersenyum meski hanya pada sebuah layar kecil dihadapanku, “apa aku perlu melakukannya?”.

“sangat, tapi tidak sekarang..” balasnya cepat.

“sepertinya kamu memang sungguh menyukainya.. kemana daisy yang dulu pembosan? Yang dulu kupikir tidak akan pernah benar-benar tertarik dengan seseorang kecuali untuk memenuhi rasa penasarannya saja”

“entahlah..” ujarnya cepat

“hari ini kamu sedang bahagia? Berbagilah..”

“ya.. aku memang sedang bahagia, bahagia disabtu yang indah.. berbahagia menunggu minggu yang selalu cerah”

“ye lah.. akhir pekan :P”

“tidak.. tidak.. ini lebih dari sekedar akhir pekan”

Aku diam seperti biasa.. menunggu dia melanjutkan kalimat.

“sabtu itu indah karena ‘ada’ dia.. minggu itu indah karena kemarennya bersama ‘dia’..”

Aku bingung.. tapi tidak berminat untuk bertanya.

2 komentar:

  1. Begitu Juga aku. Sosok misterius yang baru kutemui telah mencuri perhatianku untuk lebih tahun banyak tentangnya.

    Hehe

    BalasHapus
  2. ya..aku sudah membacanya 'disana',,

    akankah berakhir seperti temanku yang tengah berbunga??
    kutunggu kisah selanjutnya d^^b

    BalasHapus