Aku diam,
mendengar pembelaan dari temanku ketika rekan kerja kami mengoloknya,
ah..mungkin cuma candaan biasa tapi kulihat membekas dihatinya.
“mereka bercanda”
ujarku suatu kali ketika dia bercerita.
“terlalu
sering” jawabnya singkat.
“tak
perlulah lagi aku berpuasa, jika mereka menilai seperti itu” gumamnya pelan.
Aku tersenyum
“jadi kamu puasa untuk mereka?”
“bukan..
bukan itu maksudku” kudengar dia menghela nafas berat.
“kenapa
kamu melaksanakan puasa nabi daud?” tanyaku selang beberapa lama.
“aku
ingin sehat.. selain pahala, tentu saja” matanya berbinar.
“baiklah,
lalu kenapa terusik dengan pernyataan dan pertanyaan mereka?” kutatap dia tepat
di retina.
“ya..
kenapa mereka berfikir bahwa puasaku untuk tujuan mendapatkan jodoh, kenapa
mereka berfikir bahwa puasaku adalah memperoleh suatu permohonan, atau.. mereka
berfikir aku tengah bernazar mendapatkan sesuatu” kalimatnya penuh emosi.
“kamu tidak
sedang berfikir bahwa malaikat mencatat ibadahmu sesuai persangkaan mereka,
bukan?”
“ya..
tidak” dia tertunduk.
“hm..
untuk ibadah yang spesial, butuh niat yang spesial juga, teman”
Hening memeluk
kami beberapa lama
“apa
keutamaan puasa nabi daud?” ujarku lagi
Dia tersenyum
“kata imam bukhari,, rasulullah bilang.. ‘Sholat yang paling disukai Allah adalah sholat Daud dan puasa
yang paling disukai Allah adalah puasa Daud. Dia (Daud) tidur seperdua malam,
bangun di sepertiganya, tidur lagi di seperenamnya dan berpuasa sehari serta
berbuka sehari’..”
Aku mengangguk “jadi apa
ganjarannya?”
Senyumnya makin terlihat sempurna
“puasa nabi daud lebih utama dari pada puasa tiga hari dalam sebulan yang
pahalanya seperti puasa sepanjang masa. Ia lebih utama juga dari puasa arafah
yang ganjarannya adalah dihapuskan seluruh dosa kecilnya selama setahun
sebelumnya” dia berhenti sejenak, “tapi tidak dijelaskan secara difinitif apa
sebenarnya ganjaran puasa ini” tawa kecilnya terdengar.
“kalau begitu.. yang kamu
butuhkan adalah menjaga niat itu agar tetap ikhlas mengharap ridha-Nya. Dan Abaikan
semua hal yang melemahkan itu” ujarku diiringi anggukannya.
0 Comments:
Posting Komentar