L

Header Ads
Tiny Star

mEnunggu

Menunggu…
Kata yang akhirnya menjadi akrab bahkan lebih karib dari sahabat..
Dan itu yang sedang kulakukan sekarang..mengusir bosan dengan pensil dan sebuah buku yang nyaris penuh dengan coretan-coretan tanpa judul, ah_biar kucoba memaknai kegiatan ini dari sisi indahnya..
Baiklah.. pelajaran pertama yang kudapat selama menjadi penunggu aktif adalah ‘orang yang menjadikan ‘menunggu’ sebagai kebiasaan adalah orang yang ramah’ bukan tanpa sebab kesimpulan itu kutarik.. cobalah jika tak percaya, sapa mereka meski tidak kenal kemudian bertanyalah dengan sopan siapa yang sedang mereka tunggu dan telah berapa lama maka lima menit kemudian akan kau dapati kenalan barumu seperti sahabat lama yang baru saja dijumpai.. saran yang bisa kuberi untuk ini..siapkan telingamu mendengar curhat mereka dan juga pelajari karakteristik saran yang mereka butuh.

Pelajaran selanjutnya.. ‘kadang seseorang tidak butuh jawaban tepat kecuali penguatan’.. baru saja seorang kawan duduk disampingku, se-BP dan juga sekelas.. tiba-tiba saja dia bertanya mana yang lebih baik memilih sekolah eksperimen yang tepat untuk judul yang sedang dikerjakannya..jujur _aku tidak terlalu mengerti tentang pemilihan tersebut dan kuyakin diapun tahu bahwa aku tidak begitu mengerti maka dengan kesabaran penuh..perlahan dia mengajariku mengenai hal tersebut dan akhirnya.. sebuah kesimpulan ditariknya sendiri bahwa lebih baik dia memilih sekolah dipadang dan dikampungnya agar metode yang diterapkan tidak saling bercampur dan juga mempertimbangkan standar sekolah yang harus disamakan .. tak ada yang bisa kulakukan selain mengangguk dan memberi penguatan dengan kalimat sendiri berdasarkan penjelasan yang baru saja kudapat.. hufft…akhirnya dia berlalu dengan wajah puas.

‘kekecewaan bisa datang dalam hitungan detik tapi kesabaran penantian tidak mengenal satuan ukur’ tak perlu ada penjelasan kurasa.

‘aku yakin menunggu adalah sarana untuk saling mengenal’ he..he..aku bukan termasuk mahasiswa populer tapi aku suka berkenalan dengan banyak orang meski kadang jenuh juga ketika ingin sendiri malah tak ada tempat untuk itu. Sejak menunggu menjadi sebuah keharusan maka sejak itu pula kenalanku bertambah jadi kuyakin..bahwa menunggu adalah sarana untuk saling berkenalan.

‘media untuk melatih kesabaran dan keikhlasan’ terkesan sedikit memaksa tapi percayalah, para penunggu adalah orang-orang yang sabar luar biasa, mereka bisa mengundur jadwal makan dan beberapa jadwal lainnya..bahkan mungkin jadwal shalat (miris) demi seseorang yang kadang hanya tersenyum dan berucap “hari ini saya capek sekali, saudara kembali besok saja” atau redaksi lain “tinggalakan saja dimeja saya” dan berlalu tanpa sedikitpun senyum.

kulihat seseorang disamping yang wajahnya tidak kukenali dan sambil tersenyum aku menyapa, “nunggu siapa b’?” beliau menyebutkan salah seorang nama dengan nada datar, aku mulai tertarik ketika tahu bahwa beliau nyaris DO sebab BP 2004, alasannya? masalah pribadi dengan pembimbing yang sedkit ‘pendendam’, Sebab lainnya? Perkara penulisan karya ilmiah –skripsi- , solusinya? MENUNGGU jadi kupikir kegiatan ini adalah ‘sarana untuk belajar makna empati’.

Selanjutnya..aku juga ‘belajar untuk tertawa diatas penderitaan orang lain’ () ma’af jika pelajaran ini sedikit kontroversi,, maksudnya disini, dari sekian banyak penderitaan yang kudengar selama jadi penunggu aktif maka perlahan aku tertawa (baca: bersyukur) bahwa ternyata ujian-Nya untukku masih lebih ringan ketimbang ujian yang mereka dapat..
Sudah dulu pelajaran hari ini karena orang yang kutunggu sudah datang..meski tanpa senyum tapi kuyakin beliau ramah..
Oke_do’akan aku..
Bismillah..

NB: kita tak pernah tahu kemana nasib akan membawa namun jika esok engkau jadi dosen.. perlakukan mahasiswa sebagai mana engkau ingin diperlakukan ketika jadi mahasiswa, kawan..

0 Comments:

Posting Komentar