L

Header Ads
Tiny Star

I luv Friday

Bismillah
Aku suka jum’at, meski sebagian orang mengatakan bahwa jum’at adalah hari yang singkat tapi aku suka melihat jemaah yang melimpah hingga keluar mesjid, aku suka mendengar khutbah jum’at dan selalu kurasa bahwa jum’at adalah hari kedamaian karena melihat kebanyakan orang memakai baju muslim (:
Baru saja acara perpisahan akan dimulai ternyata gempa sudah duluan memisahkan, anak-anak berhamburan keluar kelas dan yang paling kucemaskan adalah keadaan mereka menuruni tangga sempit..jangan sampai ada yang terjatuh dan terinjak-injak. Aku berteriak-teriak agar mereka berhati-hati meski mungkin tidak terdengar tapi biarlah peringatan itu menjadi do’a agar anak-anakku baik-baik saja. Beberapa dari mereka menghampiriku dengan wajah panic maka baru kali ini kurasakan kedewasaan itu berlipat-lipat hingga posisi guru memang harus kupikul “tenang saja, jangan panic dan istighfar ya” tuturku pada siswa yang mencangkram erat lenganku.. pandanganku segera beredar mencari ruang segitiga keselamatan yang pernah kupelajari untuk siswa yang berada disekitarku dan ketika ruang imajinasi itu kutemukan, gempa sudah mereda hingga kusuruh mereka agar segera meninggalkan kelas namun malah beberapa siswa kembali kekelas untuk mengajakku keluar..ah anak-anakku_cinta ini untuk kalian..
Untuk menutup perpisahan maka kukumpulkan lagi mereka karena berdasarkan firasatku yang seadanya, gempa susulan tidak akan terjadi 15 menit kedepan.. ajaib_35 orang anakku berada dikelas pada tepat setelah gempa terjadi meski dengan wajah pucat, cemas dan sebagian yang lain masih bias tersenyum meski pias.. tapi siketua kelas kulihat bersiap melanjutkan tidurnya.. Dian_janjimu akan selalu ibu tagih setiap selasa..!

Acara berakhir dengan foto-foto, arah lensa kamera menjadi tempat paling menarik untuk tersenyum maka kini kudapati lagi mereka dengan keceriaan seperti biasa.. trauma pasca gempa? Entahlah..entah kemana ia, mungkin pergi bersama bus kota yang sesak penumpang, bersama klakson kendaraan dikemacetan atau pergi bersama suara wali kota yang menenangkan warganya.

Ah..aku suka jum’at meski kali ini duduk sendiri ditaman sekolah menyaksikan kepanikan luar biasa,,buan karena gempa tapi lebih karena isu-isu miring yang sudah beradar sebelumnya dikota ini tentang gempa dan tsunami. Hm…apa yang kurasa saat ini? Damai? Mungkin..sebab tak ada detak cemas dihatiku setelah pesan untuk ortu, uda dan uni dilaporkan terkirim.
Aku suka jum’at..apapun kejadiannya namun dimataku selalu indah..

4 komentar: