L

Header Ads
Tiny Star

mY dreaM

Guru..
Sejak dari kelas 1 SD aku ingin menjadi bagian dari profesi itu, keinginan awal yang sederhana dari bocah kecil “ingin menjadi orang paling pintar dikelas” ketika aku melihat pertama kali bahwa guruku punya tulisan indah dipapan tulis, bahwa guruku bias membaca dengan lancar dan bahwa guruku bisa menjawab semua pertanyaan yang kami ajukan. Tapi tak pernah terfikir bahwa jalan hidup membawaku terdampar di Akuntansi..
Usiaku berlanjut hingga samapi dikelas tiga, mulai belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang planet, sungguh aku sangat kagum dengan benda mengambang yang mengelilingi matahari tersebut, hingga dengan cepat kukenali mereka satu persatu beserta cirri masing-masing. Satu pertanyaan aneh muncul ketika aku bekenalan dengan Jupiter yang punya 12 satelit “pak, bumi Cuma punya satu bulan dan itu berguna untuk menerangi malam, lalu kalau dijupiter tidak ada manusia , untuk apa ada 12 bulan mengelilinginya” dan guruku tersenyum bijak “besok jika sudah naik kelas, kamu akan mengetahui jawabannya” aku diam, sangat tidak puas dengan jawaban itu “mengapa harus besok ketika aku bisa memperolehnya sekarang”protesku sendiri dan sejenak kemudian aku berjanji pada diri sendiri, esok kalau jadi guru..tak kan kugunakan kalimat itu.
Kelas 4 aku mulai belajar menganiaya tumbuhan, mengikat batangnya agar menjadi ramping setelah belajar tentang ciri-ciri makhluk hidup. Dan ketika kelas 5, kudapati batangnya berubah sesuai keinginanku..aku mulai tertarik pada IPA. Puncaknya ketika kelas 6, pertama kali kulihat amoeba lewat mikroskop, beberapa hari ku tak mau mandi dengan air mentah karena tidak mau makhluk yang berkembang biak dengan membelah diri tersebut menempel dikulitku. Selanjutnya kukagumi struktur irisan bawang dengan kristalnya hingga IPA menjadi benar-benar menarik.
Tsanawiyah yang nyaris menghabiskan semua persediaan lemak dibawah kulitku. Tapi tak apa karena sekolah ku yang baru punya peralatan labor IPA yang lengkap.. pertama kukenali kertas indicator, yang dengan cepat berubah warna sesuai kadar asam-basa. Selanjutnya kukenali lagi klorofil daun setelah diekstraksi menggunakan cairan dalam gelas ukur yang tidak kukenal. Fisika kelas satu tidak begitu menarik karena gurunya hanya mencatatkan semua materi untuk selanjutnya dihafal setiap detil kalimat padahal sajak pertama mengenal tulisan.. aku paling malas untuk menghafal..!!! biologi kelas tidak menarik lagi karena lebih banyak teori dari pada praktek, sedangkan fisika mulai menampakkan wajah manisnya, semua rumus nyaris kukuasai tanpa perlu dihafal dengan serius.. maka kubalik lagi buku kelas satu untuk dipahami. Dan fisika benar-benar jadi andalanku ketika rumus dari kelas satu hingga kelas tiga kurangkum dalam satu buku, sehingga ketika ujian akhir sekolah..hanya tiga soal yang tidak mampu kujawab dari sekian pertanyaan fisika tapi soal biologi? Hafalan? Sudahlah..kubayar nilai biologi yang anjlok dengan nilai fisika yang cemerlang.. kutanam niat dihati bahwa aku ingin jadi guru fisika.
Kubawa ijazah tsanawiah pulang dengan bibir tersenyum..berharap diberi kesempatan melanjutkan ke SMK jurusan elektonika atau minimal listrik (tak ada keinginan masuk SMA atau MAN,,entah mengapa). Tapi nasib berjalan sesuai kehendak-Nya, mendamparkanku pada pelajaran asing hingga kuharus belajar lebih keras meski tidak perlu menghafal,,dan itu salah satu nilai lebih mengapa aku mau bertahan di akuntansi..jurusanku sekarang.
Kita tak pernah tahu kemana nasib hendak membawa, maka..semai saja harap itu karena mimpi hari ini adalah kenyataan hari esok. Dan biarkan Dia yang menentukan arah angin dari layar yang telah kita siapkan.. yakinlah semuanya indah jika Dia yang merancang-Nya.
Teruntuk…sahabatku yang masih Ragu dengan tujuan hidupnya, yang masih belum berani bermimpi karena takut akan terbangun. Yang membiarkan semuanya mengalir tanpa berusaha.
Dengar sobat.. mimpi orang sukses adalah mimpi ketika dia terjaga.. jadi mari ukir mimpi kita hari ini.

0 Comments:

Posting Komentar