Nah..
cerita ini didapat dari kunjungan tanpa sengaja (sebenarnya disengaja sih) ke
akun seorang teman,,
Katanya:
Dimanakah dia yang akan menjadi Ibu dari
Anak-anakku?Lautan mana yang harus ku selami? Gunung apa yang harus ku daki?J alan apa yang mesti ku telusuri
He..he..
lucu juga kalo kaum adam galau mengenai hal ini, biasanyakan yang galau dengan
perkara ini keseringan kaum hawa karena mereka pasif à menunggu . Tunggu dan tunggu terus
hingga ada yang datang dan berjanji dihadapan saksi sambil menggenggam tangan
ayah/wali mereka. Kaum adam itu malah kebanyakan menunda dengan berbagai alasan
karena ketika ‘transaksi’ itu terjadi (kabarnya) terasa amat berat.. gak usah
dijabarin juga kita udah tahu bahwa tanggung jawab itu bukan Cuma dunia tapi termasuk
akhirat, nah.. yang dipertanggungjawabkan juga bukan benda mati tapi benda
hidup yang bengkok, yang kalo dikerasi bisa patah dan kalo dilembuti akan tetap
bengkok. Benda hidup ini pun juga kadang keras kepala, punya maunya sendiri,
punya keegoisan yang gak kalah tinggi, punya berbagai hal yang membuat kaum
adam serasa dilema (atau problema?) contohnya aja.. dia nangis waktu sedih,
tapi dia juga nangis waktu senang. Atau Wajahnya memerah kalo marah, tapi juga
memerah ketika dirayu.
Trus
katanya lagi:
366
hari mencari tulang rusuk,
Wew..
lama nian dia mencari, bukankah itu berarti dia sudah melewatkan satu lebaran
haji dan belum menemukan tulang rusuk tersebut. Pertanyaannya sekarang.. apa
sesusah itu mencari tulang rusuk? Korban sapi, kambing or domba kan ada banyak.. kenapa membutuhkan 366 hari?? Hahaha..
Jika tulang
rusuk yang dimaksud sebagai kiasan untuk sesosok insan yang bla..bla..bla..
untuk seorang perempuan yang bla..bla..bla.., maka selamat berjuang deh_ semoga
segera menemukan ‘nun niswah’ mu teman,,
Hidup Itu Pada Dasarnya Sederhana, Kebahagiaan Yang Sederhana.. Rintangan Yang Sederhana Dan Tujuan Yang Sederhana Pula.
Hanya Kita Yang Kadang Membuatnya Terlihat Rumit.
0 Comments:
Posting Komentar