“fotomu
juga berserakan di net” ujar temanku suatu kali, pembicaraan ringan kami
memberati pikiranku.. tidak pada siapapun pernah kubagi gelisah ini, sebab
takut akan berbalik pada diri sendiri.. kadang, ketika iman ini berada diatas,
kusayangkan foto teman-temanku yang manis berserakan di dunia maya, aku tidak
ingin mata-mata liar memperhatikan lekuk senyum diwajah manis itu. Siapa yang
berani menidakkan bahwa setiap perempuan berjilbab itu punya daya tarik sendiri?
Tidak ada.. mereka menarik bagi siapapun.. hukum alam bagi sebuah kemisteriusan
(menutup aurat). Namun ketika imanku setipis kulit bawang, kupajang foto paling
cantik yang kupunya, kubagi untuk semua mata yang bertandang ke-blog-ku, terlupa
pada semua sesak yang pernah ada ketika imanku berada dipuncak. Phufft.. tidak
lagi, sengaja kutulis ini, sebagai pengingat bahwa aku pernah sangat tidak
setuju.
“apa
salahnya? Toh mereka cuma bisa memandangi” jawab temanku ketika kutanya
pendapat mengenai foto di jejaring sosial. Ya..benar, mereka hanya bisa memandangi
dan kita hanya bisa berharap bahwa foto itu hanya sekedar dipandangi, tidak
disimpan dalam memori dan hati, tidak muncul dalam sujud mereka, tidak tampil
dalam keseharian mereka, dan tidak ada dalam bayangan liar mereka.
“jangan
berlebihan,, kembalikan semua pada niatnya, mungkin dia ingin segera dikenali
oleh teman lama” tambahnya lagi.
Niat?
Siapa yang tau perkara niat selain dia dan penciptanya?? Yakinkah setiap kali
foto di’upload, niat itu tanpa cabang sedikitpun? Ah.. kenapa aku yang malah
meragui niat mereka..!
0 Comments:
Posting Komentar