L

Header Ads
Tiny Star

:: sejarah uang (dan cinta) ::

Cinta dan pernikahan itu tidak beda jauh dengan sejarah uang, tidak percaya??

Masih ingat kah kawan tentang sejarah sebelum masyarakat mengenal uang?  Masa sebelum barter.. kebutuhan hidup pada masa ini (baca:kanak-kanak) masih sederhana sehingga pemenuhan kebutuhan dapat dilakukan sendiri (baca: oleh orang tua) kemudian Ada sistem barter bukan? Dimana orang mencari orang lain yang memiliki keinginan untuk bertukar barang yang dibutuhkan? Atau dikenal dengan istilah double coincidence of need Misalnya bertukar beras dengan kain.  Nah.. begitu juga dengan pertama kali seorang remaja mengenal cinta dengan lawan jenis,, mereka bersedia bertukar ‘janji’ untuk saling setia, bertukar perhatian dengan benda-benda cantik lainnya. Begitulah remaja,, hingga akhirnya sistem barter mengalami beberapa kesulitan, diantaranya: (1) sulit menemukan barang untuk kebutuhan mendesak,(2) sulit menemukan perbandingan barang yang ditukarkan dan (3) sulit memenuhi kebutuhan yang bermacam-macam. Dan sejarah cinta remaja pun mengalami kesulitan: (1)“dimana dia saat aku butuh bantuan?”, (2)“sudah kuberikan dia kesetiaan tapi dibalas dengan penghianatan”, (3)“aku maunya gak seperti itu, bisa gak kamu seperti ini?”. Dan runtuhlah sistem barter (dan juga cinta remaja awal)

Masa setelah barter adalah uang barang, pada tahap ini remaja sudah mulai dewasa dan serius mencari ‘cinta’nya. Maka uang barang berbentuk cincin pertunangan,, Meski terdapat beberapa kelebihan dari masa uang barang ini, diantaranya: dapat diterima umum, dapat ditukarkan dengan siapa saja, mempunyai nilai tinggi dan tahan lama. Terdapat juga kelemahan yaitu: sukar dipecah jadi satuan yang lebih kecil (pertunangan bukan berarti peng’halal’an), sukar dibawa kemana-mana, kebanyakan tidak tahan lama (kesetiaan itu sulit jika hanya terikat pada sebuah cincin), dan nilainya tidak tetap. Maka masa uang barang ini pun tidak bertahan lama, segera setelah itu muncullah uang kartal (logam dan kertas).

Masa uang kartal ini berbentuk mahar (logam) dan surat nikah (kertas). Inilah masa dimana kemajuan peradaban paling tinggi, jenis uang ini dapat diterima umum dan siapa saja, tahan lama, mudah disimpan (nyaman), mudah dibawa kemana-mana, dapat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil dengan tidak mengurangi nilainya, jumlah terbatas dan nilainya tetap.

Selesai..?

Belum..!

Abad ini kita mengenal jenis uang yang baru, namanya ‘kartu kredit’ dimana cinta hanya berdasarkan yang tertulis di slip gaji,, sebagian orang di masa ini lebih menyukai transakasi dengan kartu kredit, tak perlu lagi uang logam dan uang kertas sebab kartu kredit menyelesaikan pembelian mobil, rumah dan transaksi lain hanya dalam sekali gesek.

*ha..ha.. sampai juga pada akhir tulisan ini, tidak..tidak.. saya tidak akan menuliskan kesimpulanya, silakan disimpulkan sendiri dan selamat pada pihak-pihak yang sudah mendapatkan "keajaiban kebutuhan kebetulan ganda" (double coincidence of need ) dan bagi yang belum selamat mengukir sejarah uangnya sendiri.

0 Comments:

Posting Komentar