L

Header Ads
Tiny Star

Hati perempuan laksana danau

kau tak akan tahu isinya kalau hanya sekadar mendayung perahu dipermukaan

MFFF #1

My first free flight Ah.. apapun lah, mau ketawa, mau memandang iba, atau mau berbinar-binar sebab akhirnya aku bisa terbang (dan itu gratis). Nyatanya pagi itu dengan sedikit ragu, kulangkahkan kaki menuju kantor.. tempat berkumpul sebelum diantar kebandara untuk pergi ke kota yang ‘tidak ingin kukunjungi’.. Jakarta. Hari sebelumnya, minggu sebelumnya, atau bahkan bulan sebelumnya.. aku dengan biasa-biasa saja menghadapi hari ini, tapi ketika...

earth..

...

privat pertama

Pagi-pagi, tengah bersiap untuk berangkat kerja ketika sebuah pesan singkat mendarat di Hp-ku,, dari seorang teman kerja yang bertanya mengenai kesediaan mengajar privat ekonomi. wow.. aku yang tidak pernah sekalipun mengajar privat tentu saja girang bukan kepalang. Segera kujawab dengan persetujuan sebelum akhirnya nomor tidak dikenal menghubungiku, dan ternyata adalah orang tua siswa yang akan kuajar. Ah.. bahagia sekali rasanya dapat kesempatan...

maple singgalang

Taaaraaaa..... Minggu ini menguras emosi,  senang, sedih, khawatir, dan semuanya..! ya,, semua jenis emosi datang bergantian minggu ini, sejenak setelah menangis hingga terisak, tiba-tiba bisa tertawa dengan sangat lebar melihat kekonyolan teman-teman. Setiba di kos, kembali sedih menyeruak tapi tak lama sebab adik-adik kos berulah macam-macam yang membuat ngakak.  *paragraf pembuka yang sebenarnya tidak berhubungan dengan...

moga bunda disayang Allah*

Ibu, dulu aku pernah bertanya sendiri dalam gelap.... Apa beda sebutir air bening di ujung daun dengan sebutir debu di dinding kusam ? Dulu, tiada yang bisa memberi jawab Tidak ada Hari ini aku menemukan sendiri jawabannya Apa bedanya ? Tidak ada Sama sekali tidak ada bedanya...... Keduanya sama-sama keniscayaan kekuasaan-Nya Keduanya sama-sama menyucikan, meski hakikat dan fisiknya jelas berbeda Ibu, dulu aku pernah sendiri bertanya...

Jikalah*

Jikalah derita akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa,Sedang ketegaran akan lebih indah dikenang nanti. Jikalah kesedihan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,Maka mengapa tidak dinikmati saja,Sedang ratap tangis tak akan mengubah apa-apa. Jikalah luka dan kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya,Maka mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa,Sedang ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama. Jikalah...

Aku dan Sebuah cerita

Gundah. phuuft,, tidak pernah terpikir akan berada pada situasi ini, situasi dimana kerap air mata menggenang meski mampu kutahan agar tidak tumpah, tapi sesak.. ya.. sesak didada ketika perkara itu mengambang diotak tanpa sempat kucegah. Apa semua orang pernah berada diposisi ini? Apa kira-kira yang mereka lakukan? Berbagi kah? Pada siapa? manusia punya masalah masing-masing bukan? Lalu pada-Nya? Hm.. duhai Rabb, dari mana cerita ini harus kuawali?...

gak penting..!!

Ehm..ehm.. ok_ kita mulai beraksi lagi setelah ngisi tenaga dilapak tetangga.. (nah lho?).. sebenarnya ada tulisan yang siap-siap diposting dengan tema ‘sedikit pribadi’ tapi masalahnya itu, kawan: kesadaran saia segera muncul bahwa nyaris tulisan saia ‘berat’ semua? ‘berat’? ya.. ‘berat’ (mulai error). Ah.. sebenarnya ini tulisan tidak penting, jika kawan masih punya kerjaan lain, saia sarankan mengerjakannya terlebih dahulu sebab sekali lagi...

Masa Lalu

Hari ini aku sibuk.. seperti biasa di shift ke-2, sampai dikantor sebelum pukul 10 dan selanjutnya mengajar sampai jam 12, lanjut lagi jam 1 hingga jam 2 kemudian pindah lokasi untuk mengajar jam setengah 3. Sampai di lokasi Tan Malaka sebelum jam mengajar jadi aku bisa rehat sejenak sambil memperhatikan soal tes formatif. “va.. change jadwal sama abang ya” tanpa pembuka dia berujar “change?” “iya.. abang ngajar jam setengah 3 ini” “hm..” “va...

..salam geograf..

Engkau pancaroba yang sulit diterka Kala ku merasakan hangatnya kemarau Kau beralih dingin seperti penghujan Tak ada lagi yang bisa kulakukan  Mungkin rasaku seperti angin fohn yang hanya bergerak satu arah saja Mungkin tidak akan mampu menjadi angin muson yang bertiup menujumu ditekanan minimum Mungkin hatimu memang berlapis bagaikan awan stratus Mungkin hatimu memang bergumpal bagaikan awan cumulus Dan itu semua berkondensasi...