L

Header Ads
Tiny Star

Gerimis

Mendung menggelayuti langit kota ketika adzan maghrib membawa langkahku kesebuah mushalla. Beberapa jamaah telah bersiap dengan mukena rapi.. berdiri disepanjang sajadah sambil sesekali melirik kiri-kanan. Aku segera berwudhu, tidak ingin tertinggal meski satu ruku’pun.

Selepas shalat aku langsung menuju tempat yang dituju, sebuah toko buku bertingkat tiga di jalan pemuda. Ada beberapa buku yang sedang kucari untuk tugas akhir kakakku. Langkahku sempat terhenti ketika informasi aroma sate dipinggir jalan sampai di otakku,, perutku berbunyi. Ah,, nanti saja pikirku dan meneruskan langkah.

Mendekati pukul 9 malam, aku masih belum menemukan buku yang kucari. Toko buku mulai sepi, beberapa orang mulai beranjak pulang mumpung hujan sudah sedikit reda. Kuputuskan juga untuk pulang.. tak ada gunanya aku berlama-lama disini.

“dilla?” sapa seseorang

Aku menoleh segera “ya?”

“kamu pasti sudah lupa denganku,, sudah lama kita tidak bertemu”

Bagaimana aku bisa lupa dengan mata itu, mata yang sempat menghanyutkanku. Bagaimana aku bisa lupa dengan tangan itu, tangan yang membuatku sangat ingin menyentuhnya.

“aku ingat” jawabku singkat, dan dia mengambil tempat disebelahku, sedikit jarak. Aku tidak suka situasi ini, situasi dimana hanya ada aku dan dia di halte lengang serta gerimis yang melambat ketika melewati lampu jalan.

“apa kabarmu?” suara beratnya kembali terdengar. Apa yang harus kujawab? Apa aku harus berkata bahwa aku masih merasa sakit ketika tanpa kabar dia menghilang.

“baik” satu kata yang membuat suasana beku..

“maaf tidak datang wisudamu, dimana kerja sekarang?”

Aku meliriknya lewat ujung mata, mengukur seberapa penyesalan yang ada ketika dia mengucapkan kata maaf. Tapi yang kudapati adalah tubuh kurus dengan wajah tirus.. dan baru kusadari,, dia berbeda jauh dengan terakhir kali kulihat.

“kamu sehat?” sedikit menyesal kalimat itu terlontar. Apa peduliku..!.

“alhamdulillah..” jawabnya tersenyum.

Hening sejenak, dan sebuah angkot menepi.

“aku duluan” tanpa menoleh aku meninggalkannya.. malam membawa kembali dia padaku, dia yang harus punya alasan mengapa tiba-tiba menghilang.

*bersambung

0 Comments:

Posting Komentar