Kutulis surat
ini ketika nina (mungkin) sedang makan siang. Ah.. hari ini aku tidak bisa
memesan rangkap dua lagi seperti biasa. Disini lengang,, cocok sekali untuk
menulis surat cinta (sudah lebih sepekan aku diminta)
Kumulai dari
kebersamaan kita, dahulu kala.. kita sempat berkenalan di kampus. Itupun masing-masing
sering lupa nama. tapi medium akhir september kemaren.. ketika kota bengkuang
dan wilayah indonesia mulai menikmati hujan. Kita mulai juga untuk berkenalan
lagi. Berkenalan tentang kebiasaan masing-masing, ah.. nina ingat ketika minggu
awal aku hadir? Betapa pemarahnya aku, betapa kekanak-kanakannya, dan betapa
lemahnya kontrol emosi kala itu. Namun semua berjalan, semua berjalan sambil
terus membuatku belajar banyak hal,, darimu.
Aku ingat
tentang perhatianmu ketika salah seorang adik kos kita menangis, aku juga ingat
tentang kehadiranmu ketika salah seorang adik kos kita sakit, (betapa cueknya aku)
Dan yang selalu kuingat adalah kesediaanmu menungguiku didepan pintu kamar
mandi,, ketika aku ketakutan dengan suara hujan tapi belum gosok gigi dan
berwudhu’ untuk tidur.
Maaf kalo
aku sering asal bicara, asal protes juga tentang sikapmu tanpa mempertimbangkan
situasi hati saat itu, maaf sering mengisengimu, memaksamu mendengarkan
celotehanku sebelum tidur padahal aku tahu bahwa matamu sudah sangat mengantuk.
baiklah nina.. terimakasih untuk semuanya..
*teruntuk: ‘tidak
sengaja’ untuk
0 Comments:
Posting Komentar