L

Header Ads
Tiny Star

020321


Klinik Pratama SMC

"Bundo lihat!" Hauna semangat membuka mulutnya, memperlihatkan gigi seri bawah yang nyaris copot.

"Wah ... Sudah mau ganti giginya." Bundo tak kalah semangat, sekaligus ngeri melihat gigi yang goyah itu.

"Ayok kita cabut Bundo, kita letakkan di bawah bantal, nanti diambil peri gigi kemudian diganti sama hadiah," ujarnya berapi-api.

"Dongeng itu na, gak betul."

"Tapi Hauna suka dongeng itu." Matanya berbinar penuh harap.

---

"Coba Dokter lihat, mana gigi Hauna yang udah goyah," Rayunya pada Hauna. Segera Hauna membuka mulutnya, mendorong2 giginya dengan lidah.

"Oiya, udah mau copot ... Hauna tahu kalau gigi yang udah goyah itu takut sama yang dingin-dingin?" Hauna menggeleng cepat.

"Nanti Dokter kasih yang dingin-dingin, giginya loncat sendiri, mau?"

"Mau!" Seru Hauna semangat.

"Kalau gitu Hauna duduk di kursi itu ya, supaya kalau giginya loncat, bisa cepat Dokter tangkap." Segera Hauna beralih duduk.

"Hauna udah bisa berhitung?"

"Udah dokter," ujarnya sambil memperbaiki duduk.

"Wah ... Pintar Hauna. Kita hitung sampai sepuluh sama-sama ya, nanti giginya loncat waktu kita berhitung." Dokter segera beraksi menuang yang 'dingin-dingin' ke kapas dan menempelkannya ke gigi Hauna.

"Satu, dua, tiga ...." Gigi Hauna sudah 'loncat' pada hitungan ketiga, tapi dokter terus berhitung sambil menempelkan kapas pada lukanya.

---

"Kenapa Ibu gigi Hauna bisa copot, Bundo?" Lama Bundo berpikir apa maksud kalimat Hauna.

"Oh, karena tugasnya sudah berakhir, Na." Akhirnya Bundo tahu 'ibu gigi' yang dimaksud Hauna. Tante perawat tadi mengatakan tentang anak gigi yang sudah terlihat, otomatis Hauna berpikir bahwa yang mau copot itu adalah 'ibu' si anak.

"Ooo." Wajah Hauna penasaran.

"Setiap yang diciptakan Allah itu ada tugasnya dan ada masanya," terlihat Hauna menyimak dengan seksama.

"Ibu gigi misalnya, udah menemani Hauna selama lima tahun, udah membantu Hauna untuk minum susu dan makan ayam, hari ini tugasnya berakhir, sekaligus tanda bahwa Hauna sudah mulai besar. Sudah harus rajin Shalat, sudah harus rajin muraja'ah dan menghafal Al-Qur'an ya." Terlihat Hauna mengangguk sok paham, hahahhah.

"Nah, kalau tugas manusia apa?" Hauna terlihat berpikir, kemudian menggeleng.

"Menyembah Allah," lanjut Bundo.

"Bundo, mau es kim," potong Dziya.

"Gak boleh dek, gak boleh yang dingin-dingin. Tadi gigi kakak loncat karena takut sama yang dingin. Adek mau giginya loncat semua karena adek makan es krim, Mau ... Mau?"

"Gak mau yoncat, Dziya maunya es kim, kakak gak boyeh makan es kim ... Nanti giginya yoncat." Cuek saja dia menjawab, sesuka hati.


Mulai hari ini, tugas Bundo bertambah satu: memperhatikan pertumbuhan gigi Hauna, sebab kata Dokter, biasanya akan ada gigi lain yang menyusul tumbuh gak sampai sebulan, begitu terus hingga 8 gigi seri berganti.1

0 Comments:

Posting Komentar