L

Header Ads
Tiny Star

Jalan Cinta Para Pejuang

Di jalan cinta para pejuang, biarkan cinta berhenti di titik ketaatan.
Meloncati rasa suka dan tidak suka.
Melampaui batas cinta dan benci.
Karena hikmah sejati tak selalu terungkap di awal pagi.
Karena seringkali kebodohan merabunkan kesan sesaat.
Maka taat adalah prioritas yang kadang membuat perasaan-perasaan terkibas.
Tapi yakinlah, di jalan cinta para pejuang, Allah lebih tahu tentang kita.
-Salim A. Fillah, Jalan Cinta Para Pejuang-

Taat? Duhai beratnya, tertatih-tatih dalam perih. Ya, sejatinya ini hanya tentang kebodohan diri dan rasa iri pada mereka yang lebih leluasa berbakti pada orang tua. Bakti? Lagi-lagi ini tentang kebodohan diri yang merasa 'bakti' berbenturan dengan 'taat'. Ah, bodohnya.

"Di jalan cinta para pejuang. Allah lebih tahu tantang kita", Allah lebih tahu tentang kita! Ya, sesederhana itu sebenarnya: Allah lebih tahu betapa pedihnya dan betapa bodohnya, Allah lebih tahu betapa bencinya dan betapa cintanya, Allah lebih tahu betapa taat itu demikian berat tapi hikmah memang tak akan datang di awal pagi. Mengapa? Karena di jalan cinta para pejuang, Allah ingin melihat kesungguhan berjuang, Allah ingin mendengar rintihan ketika tersayat keharusan taat.


Allah lebih tahu tentang kita! Maka taat adalah prioritas yang kadang membuat perasaan-perasaan terkibas.

0 Comments:

Posting Komentar