L

Header Ads
Tiny Star

Aku gila kata mereka

Ah.. Mereka bilang aku gila. Hahahah,, tidak, tentu saja tidak.

Orang gila mana yang bangun sebelum subuh, memasak, mencuci, menjemur kain, dan beberes rumah sebelum semua anggota rumah
terjaga dari lelapnya. Kemudian mencuci piring ketika beberapa anggota rumah sudah sarapan dn berangkat kerja. Semua itu dilakukan sambil terus berjaga kalau2 anak2 terbangun dan mencariku. Anak Sulung ku berusia 3 tahun, yang kedua 1 tahun dan yang terakhir masih dalam kandungan berusia 5 bulan. Jika saja mereka mereka terbangun dan menangis, aku harus segera ke kamar.. Sebelum mertuaku datang dan mengomeliku tentang apa saja. Tidak jarang juga Ku gendong anak kedua sambil terus bekerja, sesekali manggendong anak pertama jika dia rewel ketika demam. Nah, orang gila mana yang manggendong dua anak dan terus memasak, menjemur kain, menyapu dan mengepel?

Setelah selesai mencuci piring sarapan, biasanya aku kembali sibuk didapur, membuatkan makanan untuk anak2ku.. Kemudian memandikan dan menyuapi mereka, lepas itu kembali aku harus merapikan barang2 yang tadi kupakai, mertuaku tak suka dapurnya berantakan.

Siang mulai terik ketika perutku terasa kram, kuletakkan anak kedua diatas kasur dan rebahan disampingnya.. Aku merasa sangat lelah,, tiba2 mertuaku datang, membawa anak Sulung yang tengah menangis dan terus mencubitnya, "anakmu menggunduli tanaman hias milikku, tak pandai kau mengajari anak..." Dan kalimat panjang lainnya tak berhasil kurekam sebab aku sudah sibuk menenangkan si sulung, tapi bukannya reda.. Malah anak keduaku ikut menangis melihat kakaknya. Telingaku bingung harus memilah antara kalimat mertua dan lengkingan tangis mereka, pun dengan perut yang masih kram.

Kini, dua bocahku sudah tenang, tak akan lagi merasakan cubitan.. Tamparan.. Dan bentakan..

Mereka sudah lelap, dan bahagia.

Aku juga tak harus lagi menjadi babu dari awal subuh hingga larut malam, menunggui suamiku yang sering pulang mabuk2an. Atau mendengar omelan mertuaku dan pandangan iba dari tetangga yang jarang kutemui dijalanan.

Aku sudah bahagia sekarang, manggendong anak ketigaku yang ajaibnya, tak pernah menangis, mengompol ataupun demam.

"bu, saatnya minum obat ya.." Seorang gadis manis nan wangi menghampiriku membawa nampan. Tersenyum sambil sesekali diikuti dua bocahku yang berlarian didekatnya.

0 Comments:

Posting Komentar