L

Header Ads
Tiny Star

kegelisahan Iblis


Once upon a time..seekor (bukan bermaksud mengada-ngada tapi berdasarkan ilustrasi gambar iblis memang punya ekor) iblis mendapati seorang manusia tengah shalat, instingnya langsung bekerja sesuai janjinya pada sang pencipta maka dia langsung menggoda dengan segala cara hingga manusia tersebut memutuskan shalatnya dan menatap iblis dengan lama, “kenapa kau menggangguku?” bentaknya kemudian.. “karena aku ingin jadi sahabatmu ” jawab iblis dengan wajah ramah “mengapa kau pilih aku?” manusia masih belum terima “karena percuma kau shalat..dosamu menghalangi do’a yang kau panjatkan.. bukankah shalat itu berarti do’a jadi tak perlu shalat kalo masih berdosa” (ternyata iblis pintar beretorika) “hm…baiklah” manusia tampak berfikir (kelebihan yang sering tidak disadari manusia) “aku setuju dengan asumsimu” sambungnya kemudian dan mata iblis langsung bersinar bahagia 

Adzan dzuhur berkumandang dan manusia terlihat tak peduli maka dengan hati-hati iblis bertanya “kau tidak shalat?” manusia bergumam “tidak..pekerjaanku hampir selesai dan sayang kalau ditinggal” jawabnya cuek dan sekali lagi iblis teramat senang “kau memang sahabatku” tuturnya merangkul pundak manusia, aku pergi sebentar untuk mencari sahabat lain yang sedang shalat (NB: sahabat tak pernah meninggalkanmu jadi iblis bukan sahabat yang baik).
Ashar datang bersama matahari yang mulai merunduk dan kembali iblis menemui sahabatnya.. “tidak shalat kah?” tanyanya lagi “sebentar lagi.. aku masih lelah dengan pekerjaan tadi siang” (padahal dalam satu riwayat.. sahabat pernah meminta bilal untuk mengistirahatkan mereka dengan shalat) “baiklah..” jawab iblis mulai bernada cemas, dia berdiam diri dan melupakan tanggung jawabnya untuk menggoda manusia yang sedang shalat “ashar hampir berlalu dan kau masih belum shalat” protesnya lagi dan manusia diliputi keheranan “kenapa kau lebih cerewet dari pada ustadz/ah???” iblis bergeming, bingung harus menjelaskan kegelisahannya.

Sisa kemerahan masih membayang di langit barat diiringi dengan adzan maghrib yang mengalun merdu, kegelisahan iblis makin menjadi-jadi “kenapa kau tak shalat..!” bentaknya “aku sangat lapar,, jadi sebaiknya aku makan dulu..” iblis menghela nafas berat (apa iblis bernafas..???) “makanlah..” tuturnya pasrah. Dan waktu berlalu hingga isya datang dipekat malam “shalatlah..”pinta iblis dengan mengesampingkan amanah dari nenek moyangnya agar mencegah manusia untuk shalat “nanti saja.. ketika akan tidur, bukankah waktu isya itu panjang” jawab manusia sambil tidur-tiduran dan beberapa saat kemudian telah hanyut dalam bunga tidurnya yang hampir bersifat adiktif.
“hei bangun…!” iblis benar-benar tak sabar (pernahkah iblis sabar???) mendengar adzan subuh sudah bersahut-sahutan “ada apa?” malas manusia bangkit dari tidurnya “mulai sekarang aku tak mau lagi jadi sahabatmu…!” intonasi marah benar-benar kentara dikalimatnya “apa?” manusia mengernyit mengumpulkan sadarnya “aku tak mau jadi sahabatmu..apa kurang jelas” iblis benar-benar emosi “kenapa?” kali ini manusia ketularan sifat iblis -tukang protes- “kau tahu…”iblis mulai terisak “bahwa aku mendurhakai-Nya dengan tak mau sujud sesuai perintahnya..” dia berhenti sejenak menyeka air matanya “aku tahu” potong manusia tak sabar (memang sifat asli sepertinya) “dan kau tahu bahwa aku hanya sekali menolak untuk bersujud..?” dan manusia mengangguk “sedangkan kau..??? lima kali kau menolak sujud dalam sehari, betapa lebih durhakanya kau dari pada aku..” dia menunduk “awalnya kupikir aku mendapat sahabat yang bisa menemaniku dineraka nantinya tapi sekarang aku mulai ragu.. jangan-jangan akulah sahabat yang harus menemanimu dineraka nantinya” galau yang sejak tadi sore membungkus hatinya perlahan menipis, “dan aku minta maaf.. alasanku kemaren pagi itu tak bisa dibenarkan”.
Hening.. tak ada tanggapan dan dengan keberanian yang dipaksakan, iblis mulai mengangkat wajahnya dan betapa kecewanya dia bahwa sahabat yang diharapkan mau mendengar gundahnya telah tertidur pulas “manusia ternyata lebih keji dariku, udah capek-capek curhat..e…malah ditinggal tidur” (bahasanya mulai tidak sesuai KBBI) “manusia juga lebih durhaka ketimbang aku, mereka berkali-kali gak peduli seruan-Nya, berkali-kali mengumpat-Nya jika diberi cobaan dan berkali-kali gak bersyukur kalo dikasih nikmat” gumamnya sendiri “mereka melanggar larangan-Nya, gak nggeh ma perintah-Nya, betapa sombongnya mereka” dia mendengus “dan anehnya, mereka terus saja melaknatiku karena gak mau sujud.. inilah mengapa mereka punya pepetah ‘semut diseberang lautan tampak sedangkan gajah dipelupuk mata tidak kelihatan’…lagian, sebenarnya aku lebih suka orang-orang yang tunduk pada-Nya, rasanya damai aja ngelihat mereka sujud dan nutup aurat,,terlepas dari tantangan yang harus kutaklukkan” dia beranjak pergi meninggalkan manusia yang melupakan subuhnya, “selagi kau masih punya kesempatan maka taubatlah.. kau mungkin sudah tahu bahwa Allah suka mendengar tangis orang-orang yang bertaubat” bisiknya berlalu sambil menyeka airmata.

0 Comments:

Posting Komentar