Hae,, melanjutkan kisah kemaren. Target lain tahun
ini adalah ‘rajin menulis’..
nah topik kita kali ini adalah ekonomi. Dan sebagai tahap awal, kita ngebahasnya pendahuluan aja.. hitung-hitung pemanasan.
Ekonomi,, keseringan yang terpikir adalah uang.
Apalagi kalau mendengar kata akuntansi.. otomatis otak sudah langsung
menggambarkan angka-angka dengan lambang mata uang didepannya. sebenarnya dengan
atau tanpa kita sadari,, ekonomi itu sudah kita terapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Contohnya ketika kita menentukan pilihan dengan banyak
pertimbangan.. atau ketika kita melakukan pengorbanan untuk memperoleh sesuatu
yang kadang mengorbankan sesuatu yang lain, nah.. contoh diatas dalam ilmu
ekonomi termasuk kedalam ‘problem of
choice’ karena adanya ‘scarcity’
sehingga menyebabkan terjadinya ‘opportunity
cost’ demi memperoleh kepuasan.
Jadi apa itu ilmu ekonomi? Secara sederhananya
ilmu ekonomi itu adalah ilmu yang mempelajari perilaku individu dan masyarakat
dalam menentukan pilihan untuk menggunakan sumber daya yang langka (dengan dan
tanpa uang) dalam meningkatkan kualitas hidupnya.
Hayyuk kita bahas satu persatu:
a. Scarcity
(kelangkaan)
Keterbatasan kita menyebabkan banyak hal terasa
langka, sesuatu tidak akan langka kalau jumlah (kuantitas) yang tersedia sesuai dengan kebutuhan, berkualitas baik, tersedia dimana saja
(disetiap tempat dan kapan saja (waktu) dibutuhkan. Jadi kelangkaan itu
mencakup keempat aspek tersebut.
b.
Choices
(Pilihan-pilihan)
Manusia kan makhluk yang tidak pernah puas,,
makhluk yang selalu ngerasa kurang (itu sebabnya juga menusia jadi jarang
bersyukur atas apa yang mereka peroleh).. nah,, kelangkaan dan ketidakpuasan
lah yang menyebabkan pilihan-pilihan ini terbentuk.
c.
Opportunity cost (biaya
kesempatan)
Ilmu ekonomi memandang manusia sebagai makhluk
rasional. Pilihan-pilihan yang dibuatnya berdasarkan pertimbangan untung dan
rugi, dan memang seperti itu bukan? Kita selalu hitung-hitungan dalam hidup
termasuk hitung-hitungan ma Allah perkara ibadah, kita cari-cari dulu
fadhilahnya n ukuran pahalanya, kalo misalnya keren.. baru deh kita beramal.
Nah_ biaya kesempatan itu adalah kesempatan untuk memperoleh sesuatu yang kita
korbankan karena kita telah memilih alternatif lain. Contoh sederhananya,
ketika lulus smk,, kita bisa saja bekerja dengan gaji Rp700 ribu. Tapi kita
memilih untuk kuliah dengan harapan gaji yang lebih besar nantinya dengan
ijazah S1. Jadi opportunity cost-nya ya Rp700 ribu itu. Atau contoh lainnya,
Siti berbisnis jual beli mobil bekas, diawal tahun, ia membeli satu unit mobil dengan
harga Rp70 juta dan biaya perbaikan Rp10 juta jadi harga perolehan mobil
tersebut menurut konsep akuntansi adalah RP80 juta. Pada akhir tahun Mobil
tersebut dijual dengan harga Rp92 juta. Jadi Siti beruntung Rp12 juta?
Benarkah?? Atau siti malah rugi Rp4 juta??. Alternatif lain dari penggunaan
uang Rp80 juta tersebut adalah menyimpannya dalam deposito berjangka. Jika
bunga deposito 20% per tahun maka diakhir tahun siti akan memperoleh Rp96 juta.
Jadi walau secara akuntansi siti memperoleh untung Rp12 juta tapi secara
ekonomi siti memperoleh rugi Rp4 juta. Hm,, opportunity cost-nya berapa
hayyo..??
0 Comments:
Posting Komentar